Selasa, 12 Desember 2017

Bagi Kisah Tentang Masa Rehabilitasi, Ammar Zoni Ingin Tulis Buku

Kapanlagi.com - Terjeratnya pesinetron muda Ammar Zoni pada kasus narkoba membuatnya harus melewati masa-masa rehabilitasi. Meskipun saat ini Ammar sudah bisa bebas dan kembali beraktivitas seperti sedia kala, namun ia tetap harus membuat laporan pada pihak rehabilitasi. Jalani proses rehabilitasi selama lima bulan, Ammar Zoni mengaku alami berbagai perubahan besar terhadap hidupnya.

"Banyak banget yang berubah setelah masa rehabilitasi, tingkah laku saya diubah di sana. Salah satunya, dulu saya nggak bisa bangun subuh dan shalat pun jarang, saya akui itu dan selama di rehab saya harus shalat. Waktu diawal saat fase detoksifikasi itu mental kita dibikin anjlok dulu semua. Kita lagi tidur tiba-tiba ditarik, batin kita disiksa pokoknya. Karena itu sekarang saya mau tidur jam berapa pun Alhamdulilah saya pasti bangun subuh untuk shalat dan itu nilai plus menurut diri saya sendiri," ungkap Ammar saat ditemui di V Office Cenenntial Tower, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/12).

Selama proses rehabilitasi, Ammar seolah disadarkan tentang dampak pergaulan yang selama ini ia lakoni. Menurutnya, ketika mencoba narkoba pertama kali, ia sama sekali tidak tahu efek jangka panjangnya seperti apa. "Saat saya tahu dampaknya saya ingin sekali berbagi ke semua orang bahwa narkoba itu ga menguntungkan sama sekali karena saya sudah melihat dan merasakan itu semua di diri saya sendiri," tuturnya.

Ammar Zoni mengaku alami perubahan besar seusai jalani proses rehabilitasi. (Credit: KapanLagi.com/Bayu Herdianto)Ammar Zoni mengaku alami perubahan besar seusai jalani proses rehabilitasi. (Credit: KapanLagi.com/Bayu Herdianto)

Menurut penuturan Ammar, meskipun tersiksa secara batin, namun banyak sekali manfaat yang dapat ia petik ketika menjalani masa rehabilitasi. Selain lebih khusyuk merenungi kesalahannya, Ammar pun mulai membiasakan diri untuk membaca dan menulis jurnal. "Saya setiap hari menulis jurnal tentang hidup saya. Banyak kebaikan yang saya dapatkan," tambahnya.

Lebih lanjut, ke depannya Ammar berencana untuk menulis sebuah buku mengenai pengalaman hidupnya. Ia ingin meningkatkan kewaspadaan pada anak-anak muda mengenai bahaya penggunaan narkoba melalui tulisannya. Hal tersebut disadari Ammar ketika sudah melewati masa-masa rehabilitasi.

"Itulah bahayanya drugs. Mau dari golongan 1 sampai golongan 3 itu sama saja. Dan berakibatnya itu psikis kita mulai berubah. Dulu muka saya enggak cerah, dulu muka saya lesu menurut saya, saya keren aja. Mood swing, tingkah laku saya berubah. Itu adalah efek dari adiksi itu. Dan pada akhirnya ya kematian terakhirnya. Itu yang amit-amit. Mending kalau matinya cepat. Kalau matinya lama itu bisa gila," pungkasnya.

Nggak Kalah Hot!
Berita Foto

(kpl/pur/tmd)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search