Conor McGregor.
Lewat pertarungan 10 ronde, Conor McGregor pemegang sabuk juara kelas menengah UFC harus mengakui kehebatan pemegang sabuk juara Super featherweight, Floyd Mayweather jr. Pertarungan keduanya di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat pada Agustus 2018 lalu sempat menarik perhatian banyak pihak.
McGregor di pertandingan yang bagi sebagian pencinta tinju bak ajang sirkus kalah TKO. Selama petarungan sampai pada ronde keenam, McGregor pun beberapa kali mendapat teguran dari wasit karena kedapatan memukul bagian belakang kepala Mayweather.
Pertandingan dua petarung beda cabor ini sendiri tercipta bermula dari aksi provokasi dari seorang McGregor. Dikutip dari dailymail (27/12/17), awalnya pada Juli 2015, pemandu acara televisi ternama Amerika Serikat, Conan O'Brien bertanya ke McGregor, apakah ia punya nyali untuk menghadapi Mayweather Jr.
"Siapa yang tak mau menari di atas ring demi 180 juta dolar?" kata McGregor dengan lugas.
Jawaban inilah yang kemudian memancing kubu Mayweather untuk benar-benar mewujudkan pertandingan keduanya. Rekam jejak McGregor sebagai si mulut besar dan provokator memang sudah sangat sering.
Setelah cukup lama 'menghilang' dan lebih banyak diberitakan dari sisi kehidupan pribadi, teranyar McGregor pada tahun depan siap kembali menyita perhatian dunia. McGregor kabarnya tahun depan akan bertarung dengan Georges St-Pierre, petarung UFC yang tengah naik daun.
"Saya rasa ini bakal jadi petarungan terbesar dalam sejarah UFC," kata pelatih Georges St-Pierre, Firas Zahabi seperti dikutip dari mmaweekly.com
Dibalik prestasinya di arena Oktagon, McGregor merupakan petarung yang penuh sensasi dan kontroversi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar