TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah Pelatihan Jurnalis Perang, Dididik Seperti Layaknya Tentara.
Kalau saja wartawan peliput demonstrasi mahasiswa di Jakarta ikut kursus di Centurion Risk Assessment Services (CRAS) di Inggris, mungkin bisa lolos dari risiko dihajar petugas keamanan.
Baca: Panglima TNI Mengaku Gemetaran Saat Hadiri Acara Maulid Nabi di Monas
Kursus untuk wartawan perang yang instrukturnya sekelompok veteran pasukan Komando Marinir Kerajaan Inggris ini mengajarkan cara-cara menghadapi teroris, membaca situasi medan, mengenali berbagai perangkat perang, melindungi diri di tengah unjuk rasa, dan berbagai trik lain.
Jip Land Rover yang kami tumpangi tiba-tiba direm sejadi-jadinya. Sebuah truk muncul menghadang kami. Kemudian terdengar serentetan tembakan gencar ditimpali ledakan mortir dari berbagai arah.
Enam orang mengenakan baclava (masker ski) dan seragam loreng menyerbu dari balik semak-semak.
"Get out! Get out, you bastard. Out! Out!" teriak kawanan bersenjata itu sambil mengacung- acungkan senjata.
Sopir yang merangkap guide mencoba berdialog dengan mereka, tapi malahan dihadiahi bogem mentah dan tendangan.
"Tutup mulutmu, atau kuledakkan kepalamu!" hardik teroris lain sambil menempelkan laras AK-47 ke pelipis seorang wartawan.
Kami berdelapan dipaksa tiarap di tanah lembap. Orang-orang misterius itu menendang dan memukul dengan popor senapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar