Jumat, 01 Desember 2017

OKEZONE STORY: Kisah Mary Ellen Wilson, Korban Kekerasan yang Mengubah Hukum ...

SEABAD lalu belum ada undang-undang khusus yang dibuat untuk melindungi anak-anak dari kekerasan. Orangtua sering kali menggunakan kekerasan fisik untuk mendidik anak mereka agar tak melakukan kesalahan dan menghindarkan mereka dari beban tanggung jawab akibat perbuatan sang anak. Berdasarkan data dari Kelompok Advokasi Keluarga Pemberdayaan Komunitas Angkatan Darat, lima anak di Amerika Serikat meninggal setiap hari akibat penganiayaan.

Mary Ellen lahir di lingkungan Hell's Kitchen, sebuah kota dekat New York City pada 1864. Ayahnya meninggal tak lama setelah ia lahir. Ibunya bekerja dari satu tempat ke tempat lain untuk memenuhi kehidupan mereka. Namun, penghasilannya tak cukup untuk membiayai Ellen. Ia dititipkan pada seorang wanita bernama Mary Score untuk sementara.

BERITA TERKAIT +

Usia Ellen baru 2 tahun saat ibunya tak sanggup lagi mengirimkan biaya perawatan Ellen ke Mary Score. Akhirnya, Ellen diserahkan ke Departemen Amal Kota New York. Departemen itu menunjuk Thomas dan Mary McCormack sebagai orangtua asuh Mary Ellen. Mereka mendapat izin hak asuh dari departemen tersebut, namun di kemudian hari terbukti dokumen itu telah dipalsukan. Tak lama setelah Ellen masuk ke keluarga itu, Thomas meninggal dunia. Mary McCormack menikah lagi dan pindah ke apartemen di West 41st street.

Di apartemen itu penganiayaan terhadap Ellen terungkap. Tetangga mereka mencurigai ketidakberesan pola asuh McCormack. Conolly, salah seorang tetangga McCormack, merasa sangat prihatin dan meminta biarawati setempat, Etta Angell Wheeler untuk memeriksa keluarga tersebut.

Conolly dan Wheeler mengarang cerita kepada penjaga pintu bahwa mereka sedang merawat wanita tua yang sakit di dalam apartemen Ellen. Sang penjaga memercayai cerita itu dan memberikan kunci cadangan.

Saat pintu apartemen dibuka, mereka terkejut mendapati seorang anak kecil sedang mencuci piring, ia berjuang mencuci penggorengan yang seukuran tubuhnya. Ellen tampak sangat kecil dan tak terurus, seperti anak berusia 5 tahun meski usianya saat itu 9 tahun. Sebuah cambuk yang terbuat dari kulit diletakkan di atas meja. Ada banyak bekas luka cambukan di lengan dan kaki anak itu. Di wajahnya tergambar kesengsaraan dan penindasan. Ia tampak seperti anak yang tak pernah mengenal kasih sayang orangtua.

Dilansir dari The Vintage News, Wheeler melaporkan kepada petugas bahwa anak tersebut memiliki banya bekas luka siksaan, kekurangan gizi dan tak terurus. Ia ditinggalkan tanpa sepatu pada Desember. Namun, Wheeler terkejut saat mendengar catatan saksi mata tak cukup untuk memenjarakan McCormack, pengadilan juga mengharuskan ia memberikan bukti saat terjadinya serangan.

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search