Jumat, 01 Desember 2017

Penuh Tantangan, Begini Kisah Dokter Hewan Wanita yang Rawat Bayi Gajah Harmoni Rimbo di ...

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Theo Rizky

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bagi dokter hewan muda ini, bekerja merawat hewan mempunyai tantangan tersendiri.

Apalagi yang dirawat kesehariannya adalah binatang bertubuh raksasa.

Adalah drh Annisa Wandha Sari yang bertanggung jawab dalam kesehatan para gajah di Camp Gajah Flying Squad WWF, Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan.

drh Annisa Wandha Sari sedang merawat anak gajah, Harmoni Rimbo di camp flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Kamis (23/11/2017).
drh Annisa Wandha Sari sedang merawat anak gajah, Harmoni Rimbo di camp flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Kamis (23/11/2017). (Tribun Pekanbaru/ Theo Rizky)

Wanita kelahiran Kupang 25 tahun silam tersebut sudah dua tahun terakhir ini berkutat bersama gajah-gajah Tim Flying Squad.

Akhir-akhir ini ia semakin disibukkan karena ada pendatang baru, seekor bayi gajah jantan.

"Awalnya saya magang disini, lalu balik lagi ke Kupang. Tak berapa lama, saya ditelpon camp sini, minta kembali lagi karena ada gajah yang akan melahirkan," kata Wandha.

Tanggal 21 November 2017 akhirnya anak gajah yang dinantikan pun lahir dengan sehat.

Bayi gajah ini dikandung selama 18 bulan oleh induknya bernama Ria (40).

"Lahirnya pukul 04.00 WIB, dengan berat 156 kilogram, tinggi 94 cm dengan lingkar badan, 129 cm, Bupati Pelalawan memberinya nama Harmoni Rimbo tapi panggilan singkatnya Har," ujarnya.

Anak gajah, Harmoni Rimba berada dekat dengan induknya, Ria di camp flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Kamis (23/11/2017).
Anak gajah, Harmoni Rimba berada dekat dengan induknya, Ria di camp flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Kamis (23/11/2017). (Tribun Pekanbaru/ Theo Rizky)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search