TRIBUN-BALI.COM - Perempuan sering dilihat sebagai sosok yang lemah lembut.
Meskipun demikian, tidak serta merta klemahlembutannya itu membuat mereka selalu dalam posisi yang tersubordinasi.
Seorang perempuan bisa menjadi subjek aktif, berkarya, dan menebar inspirasi.
Seperti yang dilakukan oleh tiga ibu-ibu, yakni Erlina Pamboedi, Yetty Kuhn, dan Ina Kusmada.
Tiga kembang inspirasi ini berbagi kisah tentang pengalaman masing-masing sebagai seorang ibu.
Kisah-kisah mereka dirangkum dalam buku kumpulan cerita berjudul Panggil Aku Ibu: Menanti Cinta yang Dinanti.
Masing-masing penulisnya menyumbangkan sebuah cerita yang menggambarkan betapa perjalanan menjadi seorang ibu demikian penuh perjuangan.
Cerita-cerita itu diselingi dengan beberapa serpihan puisi karya Puput Melati, Soraya Abdulah, dan Mayang Uik.
"Kami menggarap buku ini hanya dalam waktu dua bulan. Meskipun di antara kami hanya saya yang sudah pernah menerbitkan buku, tetapi saya tetap mendorong Yetty dan Ina untuk menuliskan secara mengalir, selalu melibatkan hati, dan akhirnya jadi," ujar Erlina di sela-sela peluncuran buku di Swiss-Belhotel Rainforest Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (23/12/2017) malam.
Sedangkan, Yetty yang lebih menyukai dunia fotografi merasa tertantang untuk menuliskan kisahnya sebagai seorang ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar