TRIBUNJAMBI.COM - Ribuan kilometer jauhnya dari bumi Indonesia, di sebuah ruangan berdinding rapat dan berpintu besi. Sayup-sayup terdengar irama yang "membius" telinga.
Semua terpukau. Demikian laporan The Independent saat mengunjungi Penjara Brixton, Inggris, beberapa waktu silam.
Alunan menyihir itu berasal dari seperangkat gamelan di salah satu ruangan penjara. Gamelan?
Ya, gamelan! Seperangkat alat perkusi Jawa yang selama ini kita kenal sebagai pengiring berbagai pertunjukan seni tradisional.
BACA Model Cantik Asal Jambi Jago Silat, Rezki Pakai Sabuk Jambon
Di sana, alat musik berlaras slendro dan pelog tersebut dimainkan oleh para narapidana yang mayoritas bertampang seram dan menjalani hukuman berat. Caranya memainkannya pun khusyuk laiknya orang beribadah.
"Terasa begitu lembut. Anda dijamin akan dibawa dalam kondisi serupa trance saat memainkannya. Kita seperti berada di dunia lain. Saya belum pernah menjumpai alat musik seperti ini sebelumnya," kata Nick Chernikeeff, salah satu penghuni Penjara Brixton yang dihukum karena kasus pembunuhan.
Dalam beberapa tahun ini Chernikeeff dkk memang aktif berlatih gamelan. Dalam sepekan, dia mengaku, minimal tiga kali memainkan alat musik yang berasal dari negara yang belum pernah dikunjunginya tersebut.
Demikian juga dengan beberapa rekannya yang lain. "Saya berasal dari lingkungan kriminal di Irlandia Utara. Kehidupan saya dulu sangat keras. Di sini (Penjara Brixton), saya justru bisa menemukan ketenangan setelah memainkan gamelan," ujar Francis Howe, napi yang dibui karena memperdagangkan obat-obat terlarang.
BACA 6 Fakta Pernikahan Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika, Dulu Pernah Menikah, Ini Pacarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar