Wakil Bupati Cirebon Selly A Gantina mengaku sudah berbicara kepada pasutri itu untuk direlokasi. Dia menggunakan segala cara agar pasutri tersebut mau diberikan pelayanan kesehatan oleh pemerintah.
"Pokoknya ini harus direlokasi dulu. Kami juga sudah menelusuri asal-usul pasutri ini ada di tempat tak layak huni," kata Selly usai merayu pasangan kakek nenek itu untuk direlokasi.
Dia mengatakan, hasil penelusuran Pemkab Cirebon, pasutri tersebut adalah janda dan duda yang bertemu dan merajut cinta di usia senja. Namun, kondisi yang tidak mendukung memaksa pasutri tersebut tak bisa hidup layak di usia lanjut.
Pemkab Cirebon, kata dia, tengah berusaha menghubungi anak-anak dari Tarmini untuk dipertemukan kembali.
"Kata pemerintah desa di sini pasutri ini katanya sudah berulang kali dibujuk untuk pindah tapi tidak mau. Bahkan, anak-anak si ibu Tarmini sering ke sini mengajak pulang tapi tetap tidak mau. Alhamdulillah sama saya mau," kata dia.
Dalam relokasi tersebut, Pemkab Cirebon membawa pasutri ke RS Arjawinangun untuk pemeriksaan kesehatan. Dia khawatir Kakek Suud terkena penyakit Cikungunya lantaran tubuhnya selalu menggigil.
Pemkab Cirebon, ujar Selly, akan mengajak keluarga Tarmini bicara. Selly juga mengaku akan mempertemukan pasutri tersebut dengan anak-anak mereka.
"Kedua pasangan ini tidak punya identitas, tapi mereka punya anak dan keluarga atau cucu yang ada di Desa Kalisapu, Kabupaten Cirebon. Pemdes akan koordinasi dengan anak si ibu untuk menindaklanjuti langkah selanjutnya," ujar dia
Pemkab Cirebon, ujar Selly, akan meminta ketegasan anak Tarmini terkait keinginan mereka merawat orangtuanya sendiri. Jika Tarmini tidak ingin kembali kepada keluarga, Pemkab Cirebon siap menampung pasutri itu ke panti jompo, apalagi mereka tak bisa dipisahkan.
"Tapi tetap saja mereka berhak hidup layak dan yang penting tidak kembali lagi ke tempat ini," ujar Selly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar