Namun setelah kejadian ini, John akan rehat sejenak dari aktivitasnya berdagang di Karang Agung, Kabupaten Muba.
"Mungkin satu minggu saya absen dulu berjualan, masih berduka. Apalagi saya yang terakhir bersama paman Yusril, masih terngiang-ngiang bagaimana peristiwa itu," katanya.
Mustofa (23), anak Yusril mengatakan, ayahnya bisa berenang namun saat kejadian kondisi sang ayah belum terlalu pulih dari sakitnya.
"Bisa berenang, tapi kemarin kaki ayah sedang sakit. Kemungkinan saat itu, dia susah untuk berenang, karena kakinya agak sulit digerakkan," ucapnya.
Rizal, salah satu penumpang selamat lainnya juga turut menceritakan bagaimana kecelakaan maut itu terjadi.
Dirinya membenarkan bahwa ada salah satu bagan mesin kapal yang rusak. Nakhoda kapal, Adi, lalu berusaha memperbaiki namun tidak selesai.
Nahkoda kapal langsung menelepon rekan pengendara kapal cepat lainnya untuk menyusulnya.
Ketika belum ada kapal cepat lainnya yang akan membantu, nahkoda memaksakan kapal berlayar, meskipun jalannya tersendat-sendat.
"Kapal berjalan dengan ugal-ugalan, karena dipaksakan berlayar. Tak lama kemudian langsung ada ombak yang menghantam kapal kami," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar