TEMPO.CO, California - Ternyata bukan Samsung atau Apple yang pertama kali mengintegrasikan sensor sidik jari layar ponsel andalan mereka. Perusahaan Cina, Vivo, melakukannya lebih dulu. Di CES 2018, jurnalis berbagai media telah menjajal kehebatan ponsel pertama yang memiliki teknologi futuristik ini.
"Mekanisme pemasangan sidik jari Anda di ponsel membuat siapa saja bisa menggunakannya untuk membuka kunci perangkat dan melakukan hal-hal seperti pembayaran autentik. Persis seperti sensor sidik jari tradisional," ujar Vad Savov dari The Verge, Senin, pekan lalu.
Namun bukan berarti tak ada masalah. Savov menyebutkan pemindaian menjadi lebih lambat saat mempelajari kontur sidik jari dan membuka kunci ketika jempol diletakkan di layar. "Namun tidak terlalu bermasalah," dia menambahkan.
Baca: 3 Siasat Memiliki Smartphone Semacam Samsung Galaxy A8
Vivo menggunakan sensor optik Synaptics-keluaran terbaru. Sensor itu telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan bekerja dengan mengintip melalui celah di antara piksel dalam layar OLED dan memindai pola unik permukaan kulit.
"Kami pertama kali mempresentasikannya di MWC Shanghai tahun lalu. Kami berkomitmen mewujudkan visi ini ke generasi ponsel pintar selanjutnya," ujar Alex Feng, Senior Vice President Vivo, seperti dilansir laman CNET.
Sensor ini semula merupakan teknologi yang dikembangkan Synaptics dan Samsung untuk produk Galaxy S8, tahun lalu. Namun kemudian teknologi itu tidak siap saat peluncuran ponsel tersebut. Hal yang berbeda terjadi saat ini, karena Vivo melakukannya dengan benar. Synaptics sendiri sudah memproduksi sensor ini secara massal dengan sebutan Clear ID.
Baca: Berita Teknologi: Apple Digugat Setelah Lakukan Hal Ini
Menurut Savov, hal yang luar biasa pada ponsel Vivo itu adalah begitu jelas dan intuitif. "Ponsel 6 inci itu memiliki bezel minimal seperti OnePlus 5T, tapi ponsel tiba-tiba membuka kunci layar saat saya meletakkan jari saya di layarnya," ujarnya.
Sensor sidik jari ini berada di bawah layar. Saat ujung jari menyentuh target, susunan sensor akan menyalakan layar untuk menerangi jari. Cetakan jari kemudian terkirim ke sensor gambar optik di bawah layar itu.
Gambar itu kemudian sampai ke prosesor kecerdasan buatan (AI) yang dilatih untuk mengenali 300 karakteristik berbeda dari sidik jari. Jenis teknologi ini berbeda dengan yang digunakan kebanyakan pemindai sidik jari pada ponsel saat ini.
Baca: Lebih Kokoh dan Ringan, Perangkat Samsung Gunakan Metal 12
Ihwal daya, Synaptics, yang mendemonstrasikan ponsel Vivo di arena CES, memastikan ponselnya itu ramah energi. Perusahaan tersebut menjanjikan bahwa manajemen dayanya setara dengan standar industri.
Namun, karena biaya teknologi baru ini terbilang besar, sensor tersebut baru akan hadir di ponsel premium. Setelah biayanya lebih terjangkau, baru digunakan untuk ponsel non premium.
Ponsel Vivo adalah yang pertama yang menggunakan teknologi ini di kehidupan nyata. Jelas, ini baru permulaan. Pemindai sidik jari di layar akan menjadi salah satu tren ponsel terbesar 2018.
Baca: Apple Dikabarkan Akan Buat iPhone X Versi Murah
Simak kabar terbaru dari Samsung atau Apple hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE VERGE | CNET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar