Minggu, 07 Januari 2018

Kisah "Tom si Buta", Budak yang Menjadi Pianis dengan Bayaran Termahal Sepanjang Abad 19

"BLIND Tom" atau " Tom si Buta" adalah musisi ajaib yang lahir pada masa perbudakan 1850, di negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS). Sebagai orang berkulit hitam, yang pada masa itu dipandang rendah, Tom tampak tidak terlalu peduli dan hanya fokus pada suara dan musik di sekitarnya sehingga menjadi pianis dengan bayaran termahal sepanjang abad ke-19.

Tidak banyak yang diketahui mengenai pria dengan nama asli Thomas Wiggins itu. Dia tidak meninggalkan apapun di dunia, tidak ada kata-kata, tidak ada catatan, yang ada hanyalah kenangan di ingatan orang-orang. Dia dikenang sebagai seorang musisi jenius yang pernah tampil di Gedung Putih di depan Presiden AS, James Buchanan.   

BERITA TERKAIT +

Saat lahir, Thomas langsung dijual ke Jenderal James Neil Bethune, seorang pengacara dan editor sebuah surat kabar dari Georgia. Perilaku Thomas kecil yang buta saat itu sangat tidak biasa. Ia begitu bergairah mendengarkan beragam suara-suara, terutama dari piano. Ia pun bisa meniru suara binatang dan mengulangi dialog 10 menit lalu secara detil.

Bahkan, menurut beberapa sumber, Thomas mampu memainkan aransemen piano yang baru sekali didengarnya. Salah satunya milik anak perempuan Jenderal Bethune yang merupakan musisi berprestasi. Padahal saat itu Thomas baru berusia empat tahun.

Karena itu, Jenderal Bethune pun mengizinkan Thomas tinggal di rumah dan bebas bermain piano. Bocah ajaib itu semakin memukau karena dengan mudah meniru semua aransemen putri Bethune.

Pada usia lima tahun, Thomas berhasil menciptakan aransemennya sendiri dengan judul "The Rain Storm". Ia pun tampil di konser perdananya saat baru berusia enam tahun. Dia dipromosikan dengan berbagai macam julukan mulai dari "musikal anak ajaib" sampai "musisi tuna netra berbakat yang dapat meniru suara apa pun yang didengar."

Namun Thomas julukan-julukan itu disebut berlebihan. Meski benar bahwa dia bisa meniru musik dengan nada-nada yang mudah dikenal seperti minstrel, waltz, atau polka, namun di kemudian hari dia mengalami kesulitan untuk memainkan concerto yang lebih rumit.

Di usia delapan tahun, Thomas yang kini dikenal dengan nama "Tom Buta" dipinjamkan kepada seorang promotor bernama Perry Oliver yang ikut melakukan tur keliling AS dan tampil empat kali sehari.  Dalam setahun, Blind Tom berhasil menjadi pianis termahal dengan penghasilan USD100 ribu (setara dengan 1,5 juta dolar AS pada 2004). Sayangnya, uang itu disalurkan ke promotor dan Jenderal Bethune karena ia masih berstatus sebagai seorang budak.

Sebagai seorang pria kulit hitam, perlakuan rasis juga masih diterima Tom. Ketika melakukan perjalanan ke selatan, Tom sering ditolak karena warna kulitnya.

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search