Minggu, 11 Februari 2018

Berbagi Kisah dan Nostalgia dalam Perayaan Satu Tahun Rajakelana

PERJALANAN satu tahun album Rajakelana milik musisi Mondo Gascaro dirayakan dengan cara menyenangkan. Berlangsung di Lou Belle Jalan Dr Setiabudhi Kota Bandung, Sabtu 10 Februari 2018, One Hour Set edisi pertama menampilkan karya sang musisi dalam konsep tak berjarak.

Selain tampil, Mondo juga berbagi kisah tentang Rajakelana, musik yang menjadi inspirasi berkarya, dan kesibukan dia sebagai produser sejumlah band dan penyanyi.

Kendati udara panas menyergap ke seantero ruangan, tapi penonton bergeming. Mereka duduk lesehan, tertib, dan merespons positif setiap aksi Mondo.

Termasuk saat sesi talk show berlangsung sebelum Mondo tampil bernyanyi. Ya, One Hour Set memang dikemas dalam format tak sekadar menampilkan aksi musisi melantunkan musik yang mereka mainkan. Namun, sebelum tampil mereka didaulat untuk berbincang dengan penonton dan menceritakan tentang apa pun.

Nomor Naked menjadi pembuka performa Mondo semalam. Penonton menyambut lagu itu anggukan kepala atau bernyanyi bersama."Selamat malam, ini pertama kali saya main full set band di Bandung. Nama bandnya Raje Gile," kata Mondo sambil tertawa.

Kota Bandung menjadi bagian hidup Mondo yang meninggalkan jejak. Dia pernah tinggal di kota ini saat mal hanya ada satu. Setiap ke Bandung, Mondo merasa kota ini memberi dia inspirasi berkarya. Salah satunya lewat lagu Rainy Days on the Sidewalk.

"Kalau di Jakarta hujan itu bikin cemas, kalau di Bandung jadi inspirasi. Lagu ini tercipta saat saya sedang jalan kaki di Bandung sama istri. Ketika itu tiba-tiba hujan, terciptalah lagu ini" ujar Mondo.

Saat Rainy Days on the Sidewalk terdengar, penonton menyambut dengan nyanyian massal. Dikemas dalam aransemen pop musik Indonesia dari era 1980-an, Mondo membuat suasana romantis menyeruak.

Begitu pula saat A Deacon's Summer mengisi setlist, penonton kembali bersenang-senang. Kemeja ala hawaii yang dipakai Mondo menguatkan kesan musim panas yang terik dan hidup berjalan pelan sambil menikmati segelas anggur.

Tak hanya nomor dari album Rajakelana, tapi Mondo juga mengajak penonton bernostalgia. Lewat single Komorebi, Mondo membawa penonton ke era sebelum Rajakelana lahir.

"Dingin ya? Zaman dulu waktu tinggal di Bandung, mal hanya BIP. Kalau di Jakarta, jalan kepanasan, masuk wartel biar adem. Kalau di Bandung kebalikannya," kata Mondo sambil menyapu peluh.

Tentu saja Mondo hanya bercanda saat mengatakan Bandung dingin. Semalam udara Bandung memang panas karena penuhnya ruangan dan tak ada angin semilir yang berembus. Namun, penonton tetap menikmati penampilan Mondo.

Repertoar One Hour Set berlanjut dengan "Saturday Light" yang dikemas musik ceria ala Samba. Lagu ini mengajak penonton membayangkan suasana pantai yang berangin sambil menyeruput es kelapa muda. Ada pula Sehabis Hujan yang Mondo tulis untuk anak perempuannya. Dia memberi kode akan mengakhiri aksinya lewat Dan Bila.. dan Sanubari.

Permintaan penonton agar Mondo menambah daftar lagunya dikabulkan. Dari balik keyboard, Mondo dan band Raje Gile menyuguhkan Something in the Way She Moves milik The Beatles menjadi nomor yang manis dari Mondo di malam minggu. Penampilan Mondo ditutup dengan Serasa, hit milik Chrisye.

"Terima kasih, semoga saya tambah sering main di Bandung," kata Mondo.

Penggagas One Hour Set Marine Ramdhani mengungkapkan, acara seperti ini pernah dia buat pada 2005 lalu. Ketika itu, dia sempat mengadakan dua kali dengan bintang tamu antara lain Cherry Bombshell dan Gorgeous Smile. Musik yang ditampilkan, kata Marine, memang selalu pop.

"Bedanya kalau dulu musisinya hanya tampil saja, sekarang ada ngobrol dulu. Maksudnya biar ada interaksi antara penonton dan musisi. Selain itu, musisi juga bisa membedah karyanya lebih jauh. Ke depan, One Hour Set rencananya diadakan rutin," ujar Marine.***

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search