Jumat, 23 Februari 2018

Kisah Haru Mbah Sandiman, Seorang Diri Merawat Dua Putranya yang Menyandang Difabel

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasih orangtua sepanjang masa, tak lekang zaman, dan tak lapuk oleh waktu.

Kalimat itu rasanya pas untuk menggambarkan perjuangan Mbah Sandiman (78), warga Dusun Manding, RT 08, Manding, Sabdodadi, Bantul.

Di usia senjanya, ia begitu ikhlas merawat anak-anaknya yang merupakan penyandang diffabel sejak puluhan tahun silam.

Ketika tribun Jogja mendatangi rumah sederhananya, Mbah Sandiman keluar dari balik pintu tampak tersenyum menyambut dengan ramah.

Ia berpakaian sangat sederhana. Mengenakan kaus lusuh warna ungu yang samping kanannya telah sobek, serta bersarung kotak-kotak dan berkopiah putih.

Sebagian rambut yang ia miliki telah memutih dimakan waktu.

Tampak memprihatinkan. Ia keluar rumah dengan telapak kaki sebelah kiri dibalut menggunakan plastik hitam dan berjalan tertatih-tatih seakan menahan sakit pada tumpuan kakinya.

"Saya sakit gula. Jadi kaki saya satu jangan sampai kena air," kata Mbah Sandiman, ketika Tribun Jogja menanyakan kondisinya kakinya, Jumat (23/0272018).

Ketika duduk dan suasana yang santai, Mbah Sandiman bercerita, dirinya memiliki penyakit diabetes dan disarankan oleh dokter, luka pada kaki kirinya jangan sampai terkena air supaya tetap kering.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search