TRIBUNJOGJA.COM - Terduga pelaku teroris yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Surabaya sebagian sudah di makamkan.
Meski demikian, proses pemakanan terduga teroris ini melalui proses yang cukup alot.
Dari total 10 jenazah, tujuh diantaranya sudah dimakamkan.
Sebab, warga setempat menolak jasad tersebut dimakamkan di daerahnya.
Sehingga, jasad terduga pelaku bom bunuh diri itupun akhirnya dibiarkan di kamar Jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim.
Aparat kepolisian pun sempat dibuat bingung untuk memakamkan jasad terduga teroris ini.
Seperti diketahui, jasad terduga teroris yang sempat tersimpan lama di rumah sakit Bhayangkara.
Sepuluh jenazah yang sulit mendapatkan lahan pemakaman ini merupakan terduga aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya yakni jenazah Dita Oeproyanto (46), istri dan empat anaknya, yakni Puji Kuswati (43) dan empat anaknya Fadilah Sari (12), Pemela Riskika (9), Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim.
Sedangkan empat pelaku lainnya, yakni keluarga Tri Murtiono (50), istrinya, Tri Ernawati (43), M Dafta Amin Murdana (18), dan M Satria Murdana (15).
Namun, pada Minggu (20/5/2018) tujuh jenazah terduga teroris sudah berhasil dimakamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar