TRIBUNJOGJA.COM - Setiap tanggal 1 Mei, buruh di seluruh dunia merayakan Hari Buruh.
Di Indonesia, 1 Mei juga sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai libur nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap kaum buruh.
Para buruh pun merayakan May Day dengan berbagai kegiatan, mulai dari demonstrasi, aksi sosial hingga kegiatan positif lainnya.
Namun di tengah hiruk pikuknya perayaan May Day, kisah buruh asal Purbalingga ini cukup menyentuh hati.
Jarum jam baru menunjukkan pukul delapan pagi ketika Kuswati duduk khidmat di ruang tamu rumahnya, Minggu (29/4/2018).
Seperangkat peralatan ngidep (pembuatan bulu mata palsu) sudah tertata rapih di hadapannya.
Kuswati merupakan gadis desa yang bekerja sebagai buruh sebuah plasma perusahaan bulu mata palsu di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Baca: Peringati May Day, Ribuan Buruh di Bantul Rayakan dengan Senam Massal Bersama Bupati
Meski baru berusia 24 tahun, namun hampir separuh hidupnya habis dengan duduk meringkuk sambil menelisik helai demi helai rambut kedalam seutas senar.
Bagi kebanyakan orang di tempat tinggalnya, Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, profesi sebagai pengrajin bulu mata palsu memang sangat lumrah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar