Kata-kata itu keluar dari mulut Muthu sembari menunjuk foto Perdana Menteri Najib Razak di tengah perjalanan mengantar reporter CNNIndonesia.com menuju komisi pemilu Malaysia, Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) di Putrajaya.
Topik itu hampir selalu diangkat oleh pengemudi taksi daring di Selangor, Malaysia, saat berinteraksi dengan pelanggannya menjelang dan saat pemilihan umum pada hari ini, Rabu (9/5). Mereka berharap agar koalisi oposisi Pakatan Harapan menang sehingga Mahathir Mohamad bisa menggulingkan Najib Razak dari kursi perdana menteri.
"Orang ini jelek sekali memimpin. Semua rakyat menderita," kata Muthu.
Sejak menjabat, Najib memang terus diguncang berbagai isu korupsi, terutama mengenai kucuran dana US$700 juta dari lembaga pembangunan negara (1MDB) ke rekening pribadi sang perdana menteri.
Muthu mengaku sangat geram ketika pertama kali mendengar mengenai isu ini. Ia bahkan sempat berpikir untuk pindah kewarganegaraan, meski akhirnya urung dilakukan.
Senada dengan Muthu, seorang pengemudi lain yang bernama Mohamad juga mengeluhkan isu korupsi dan sejumlah kebijakan Najib yang ia anggap berdampak pada kehidupan sehari-hari."Pokoknya dia itu hanya pikirkan dirinya sendiri dan istrinya yang hidup mewah itu. Pokoknya, Pakatan Harapan harus menang," katanya dalam perjalanan dari Putrajaya menuju Kuala Lumpur.
Berbeda dengan Mohamad, pengemudi taksi daring lainnya, Azam, mengaku sebenarnya tidak terlalu percaya dengan Pakatan Harapan karena jika oposisi itu menang, Mahathir akan menjadi perdana menteri.
"Mahathir jahat sekali dulu. Dua puluh tahun lebih dia memimpin, bahkan dia penjarakan Anwar Ibrahim, yang sekarang jadi kawannya dia di oposisi, kan?" tuturnya.
Namun, Azam tetap mendukung kemenangan Pakatan Harapan menang karena yang dilakukan Najib saat ini sudah melewati batas."Mahathir dulu masih buat Malaysia bagus, tapi kalau Najib ini hanya ingin senangkan diri sendiri," ucapnya.
Salah satu sopir lainnya, Phoon, juga sangat ingin Pakatan Harapan menang, tapi ia ragu karena Najib sudah melakukan segala cara agar koalisi Barisan Nasional tetap berkuasa, salah satunya dengan mengubah peta suara dalam pemilu kali ini.
Di bawah aturan ini, pemerintah menyatukan daerah pendukung oposisi ke satu konstituen, sehingga kubu lawan pemerintah hanya akan mendapatkan satu kursi parlemen meski suara yang dihimpun lebih banyak.
Dalam pemilu Malaysia, ada 222 kursi parlemen yang diperebutkan. Koalisi atau partai yang mendapat 112 kursi memegang mayoritas parlemen sehingga berhak membentuk pemerintahan dan menunjuk perdana menteri.Perubahan pemetaan suara kali ini memperbesar kemungkinan BN memenangkan banyak kursi parlemen meski meraup suara lebih sedikit dari Pakatan Harapan, seperti yang terjadi pada pemilu 2013 lalu.
Warga Malaysia mulai berbondong ke tempat pemungutan suara pada Rabu (9/5). (REUTERS/Lai Seng Sin) |
Meski demikian, Phoon yakin dalam pemilu kali ini Pakatan Harapan akan menang karena gerakan rakyat lebih besar dari sebelumnya.
"Sekarang ada Mahathir, dia dipandang baik oleh banyak masyarakat Malaysia, apalagi Anwar Ibrahim dan istrinya, Wan Azizah. Saya yakin Pakatan menang," katanya.Namun, masalah belum selesai. Wong, sopir yang mengantar reporter CNNIndonesia.com ke tempat pemungutan suara di Gombak, Selangor, juga mengkhawatirkan masih banyak warga yang tergiur sogokan dari BN.
Sopir yang berprofesi utama sebagai pegawai di salah satu perusahaan pemerintah ini mengklaim bahwa sejak pemilu 2013 lalu, BN memberikan uang transportasi cukup banyak bagi para pemilih untuk datang ke TPS.
"Dia bayar saya 500 ringgit. Kemarin saya sudah dapat, sama seperti pemilu lalu. Saya dikasih uang, ya ambil saja. Kalian kasih uang, saya ambil, tapi kalo saya pilih mereka, tentu tidak. Saya ingin Najib digulingkan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar