Senin, 07 Mei 2018

Kisah Sukses Helena Bisnis Pusat Kebugaran, Begini Rahasia Ambil Hati Konsumen

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di Kota Semarang, pusat kebugaran untuk menunjang aktivitas olahraga sudah tak sulit ditemukan. Banyak pusat kebugaran yang menawarkan berbagai fasilitas menarik.

Lalu bagaimana dengan pusat kebugaran yang diciptakan oleh Helena Eliestyanie Ratna Pertiwi (45). Berikut kiat suksesnya membangun Elise Ladies Gym, yang berada di Jalan Sukun Raya no 27, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang.

Bagaimana anda membangun bisnis pusat kebugaran?
Saya sebelumnya sudah memiliki ruko di daerah ini sejak lama, tapi memang belum tahu ingin dimanfaatkan sebagai apa. Kemudian karena saya melihat di dekat sini belum ada pusat kebugaran khusus wanita, akhirnya tahun 2016 saya memberanikan diri membuka Elise Ladies Gym.

===============================
Nama: Helena Eliestyanie Ratna Pertiwi
TTL: 9 Mei 1973
Suami: FX Panggih Wijanarko
Anak: Vincencius Rian Wijanarko, Benekdiktus Adrian Wijanarko, Yohanes Aditya Wijanarko
Pendidikan:
SD Negeri Padang Sari 1
SMP Aloysius Banyumanik
SMAN 11 Semarang
IKIP Negeri Semarang Jurusan Administrasi Perkantoran
Jumlah karyawan: 7 orang
===============================

Mengapa anda hanya memilih pelanggan wanita dibandingkan pria?
Menurut saya, tidak semua wanita mau berbaur dengan pria saat berada di pusat kebugaran. Apalagi bagi wanita berhijab. Mereka ingin menjaga aurat tubuh. Maka dari itu, saya ingin pusat kebugaran ini menjadi tempat nyaman bagi mereka yang berhijab. Sehingga tetap bebas menjalani aktivitas olahraga, tanpa harus takut auratnya dilihat pria.

Lalu, selain hanya khusus wanita, fasilitas apa lagi yang anda tawarkan?
Tak banyak pusat kebugaran yang menyediakan fasilitas sauna. Di Elise Ladies Gym, saya menggunakan sauna yang cukup untuk menampung lima orang, lengkap dengan tempat duduk dan terbuat dari kayu jati belanda. Pemanas sauna ini bersumber dari bahan bakar gas, bukan listrik. Sudah banyak yang mencoba dan puas dengan hasilya.

Selain sauna, lalu ada fasilitas atau kelas apa lagi yang berbeda dari tempat lain?
Pekan lalu, kami menghadirkan pelatih olahraga suspension atau yang lebih dikenal sebagai TRX. Mereka dari APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia), yang mengajarkan teknik dasar olahraga suspensi kepada para instruktur di sini dan dari tempat lain. Suspension juga menjadi kelas olahraga yang tidak banyak tersedia di pusat kebugaran lain. Olahraga ini menggunakan alat bantu tali. Berguna untuk membentuk tubuh ideal dan menyembuhkan cedera otot. Selain itu, kami juga ada kelas yoga, pilates, aero step, aero muscle art dan aero jump.

Bagaimana cara anda mempromosikan Elise Ladies Gym?
Seperti kebanyakan bisnis di era saat ini, saya juga tetap menggunakan media sosial untuk mempromosikan Elise Ladies Gym. Media sosial yang saya gunakan ada Facebook dan Instagram. Di kedua media sosial tersebut, saya kerap membagikan foto dan video kegiatan yang dilakukan member Elise Ladies Gym. Selain itu, ada juga berbagai informasi jadwal latihan dan pengetahuan tentang alat-alat yang saya gunakan.

Tantangan apa yang anda hadapi ketika membangun bisnis ini?
Merintis sebuah usaha memang tidak pernah mudah. Apalagi pusat kebugaran ini segmennya untuk menengah ke atas. Ada beberapa pelanggan yang hanya sekali mengikuti kelas, dan esoknya tidak lagi. Sebenarnya saya tidak selalu memberlakukan paket bulanan, yang akhirnya mengekang pelanggan untuk harus bisa mengikuti kelas di Elise Ladies Gym. Tetapi saya juga ada paket harian, yang bisa dibayar sesuai kelas yang diikuti. Selain pilihan itu, kualitas alat, profesionalitas instruktur, dan kenyamanan pelanggan juga tetap saya utamakan.

Ada berapa instruktur yang berada di Elise Ladies Gym?
Totalnya ada tujuh instruktur. Mereka sudah berpengalaman untuk setiap kelasnya. Termasuk Lala Vera, seorang atlet judo yang berpengalaman bertahun-tahun mendalami yoga. Saya tidak asal pilih instruktur yang tidak mempunyai keahlian mengajar. Sebab, saya tidak ingin pelanggan saya cedera, karena mereka salah mengajarkan teknik yang benar. Di sini saya menerapkan silabus mengajar untuk setiap instrukturnya. Pelanggan juga selalu kami edukasi tentang manfaat dari setiap gerakan yang mereka lakukan.

Sekarang total sudah ada pelanggan di Elise Ladies Gym?
Jika di rata-rata, setiap hari ada 50 orang yang mengikuti kelas di sini. Sedangkan kami buka setiap hari, kecuali Minggu. Pelanggan saya tidak hanya wanita yang sudah berkeluarga, ada juga yang remaja. (tribunjateng/cetak/afn)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search