Sabtu, 02 Juni 2018

Tiba di Tanah Air, Begini Kisah 2 Srikandi Asal Indonesia Penakluk 7 Gunung Tertinggi di Dunia

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Setelah menaklukkan puncak tertinggi dunia, Everest, pada Kamis (17/5/2018) lalu, dua pendaki putri Indonesia, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, kembali tiba di Tanah Air.

Penaklukkan tersebut sekaligus melengkapi usaha mereka menggapai tujuh puncak tertinggi di tujuh benua (Seven Summits) yang telah mereka mulai sejak 2014 silam.

Dua mahasiswi pendaki gunung yang tergabung dalam tim The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) itu tiba di Terminal 2E, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (1/6/2018) pukul 12.30 WIB.

Mereka disambut hangat oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Sesmenpora Gatot S. Dewabroto, Staf Khusus Kepresidenan Diaz Hendropriyono, rekan pecinta alam, Mahitala Universitas Parahyangan, keluarga masing-masing, dan para simpatisan.

"Terima kasih banyak. Puji Tuhan tanggal 17 Mei 2018 kemarin bendera Merah Putih sudah bekibar di puncak Everest, di 7 puncak dunia, dan menggenapi perjalanan kita sejak 2014 ini," ujar Dimitri saat ditemui di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (1/6/2018).

"Dan kami bangga menjadi wanita pertama Indonesia yang sampai di tujuh gunung tertinggi di tujuh benua," lanjut mahasiswi 24 tahun tersebut.

Pendakian yang memakan waktu kurang lebih dua bulan ini dimulai pada 29 Maret 2018 yang dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Setelahnya, tim WISSEMU melakukan perjalanan panjang melewati Kathamadu, Nepal, lalu terbang menuju Lhasa dan memulai perjalanan menuju Everest Base Camp (EBC) menggunakan mobil.

Baca: Nenek Jeane Tewas, Diduga Pelaku Pencurian Berpakaian Gelap dan Jalan Kaki Usai Beraksi

Sebelum mulai mendaki gunung berjuluk Sagarmatha atau Dewi Langit dalam bahasa Nepal, dua perempuan pemberani itu harus melakukan proses aklimatisasi (adaptasi terhadap lingkungan) di desa Zhaxi Zongxiang yang berada pada ketinggian 4.150 mdpl.

Proses aklimatisasi dilakukan supaya suhu badan dan menyesuaikan dengan suhu sekitar supaya tidak menghambat pendakian.

Tim WISSEMU pun memulai pendakian dari EBC ke puncak Everest pada 11 Mei 2018.

Perjalanan itu membutuhkan waktu enam hari sebelum akhirnya Dimitri dan Mathilda menancapkan bendera Merah Putih di 'The Highest Peak in The World' pada 17 Mei 2018 lalu.

Keberhasilan keduanya menapakkan kaki di Everest dan enam gunung tertinggi di masing-masing benua, membuat kedua srikandi Indonesia mengukir sejarah sebagai perempuan Indonesia dan ASEAN pertama yang berhasil menaklukkan misi Seven Summits

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search