Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah orangtua siswa Sekolah Dasar di Pekanbaru, Riau, mengeluhkan kewajiban membayar uang seragam yang mahal saat pendaftaran tahun ajaran baru 2018-2019.
"Saya miskin tak punya uang, ke mana harus dicari Rp 1.050.000 untuk bayar uang masuk katanya beli seragam," kata Pina (30), warga Jalan Gabus, Pekanbaru di Pekanbaru, Selasa, 3 Juli 2018, dilansir Antara.
Pina yang tahun ini kembali memasukkan anak keduanya ke sebuah SD di kawasan Jalan Fazar, Labuh Baru Barat, stres karena harus mencari uang pinjaman keperluan pembayaran syarat masuk sekolah anaknya.
Ia mengaku sudah mendaftarkan anaknya yang cukup umur ke SD tersebut pada hari pertama pendaftaran, yakni Senin, 2 Juli 2018. Nama sang anak yang bisa masuk sekolah itu sudah dipastikan.
Namun, bukan kelegaan yang dirasakannya, melainkan pusing tujuh keliling menerima kabar kelulusan anaknya. Itu karena ia sudah mendengar dari sesama orangtua yang juga ikut mendaftarkan sekolah di SD tersebut perihal uang seragam yang harus dilunasi mencapai Rp 1.050.000 per kepala.
"Memang belum ada pengumuman resmi dari sekolah tempat anak saya diterima berapa biaya seragam, tetapi melihat dari tahun lalu sudah mencapai satu jutaan," ucapnya.
Pina juga rada-rada takut mengeluhkan hal ini kepada media karena khawatir anaknya nanti akan ditekan oleh pihak sekolah seandainya ketahuan melapor. "Saya takut protes, padahal tak sanggup tetapi anak perlu sekolah walau kami miskin," ujarnya dengan suara sendu.
Pina heran. Ia hanya tahu bila biaya masuk SD gratis di Pekanbaru, tetapi faktanya sekolah tetap mengenakan biaya yang disebut sebagai biaya seragam.
"Tetapi kami harus patuhi, nanti anak tak lulus pula, " ujarnya.
Uang untuk lima pasang seragam SD senilai Rp 1.050.000 dinilainya kemahalan dibandingkan bila ia membelinya sendiri di pasar. "Kami mau beli seragam yang murah-murah saja di pasar, karena tak punya uang," tuturnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar