Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Dapat berkunjung ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji, adalah impian setiap muslim.
Bagi orang berkecukupan, mendaftar haji baik reguler maupun haji plus mungkin terasa ringan. Lain halnya bagi warga miskin, barangkali butuh perjuangan keras untuk bisa mencapai tanah suci.
Tetapi haji adalah panggilan. Jika Allah menghendaki, siapapun, miskin atau kaya, tua atau muda, akan dipermudah jalannya untuk menghadap Nya.
Nyatanya, banyak muslim yang ekonominya serba kurang namun dimudahkan pergi ke tanah suci. Meski tak jarang di antaranya, harus berjuang mengumpulkan uang selama puluhan tahun agar bisa mendaftar haji.
Ahmadi (91) di antaranya. Warga Desa Gumelar Lor, Kecamatan Tambak Banyumas ini adalah calon jamaah haji tertua di Banyumas. Usianya hampir seabad, atau menginjak kepala sembilan.
Teman sebayanya sudah banyak yang meninggal. Tapi dia diberi umur panjang, hingga dapat menyempurnakan rukun Islam sebelum menjemput ajal.
Ahmadi bukanlah warga berada. Ia hanyalah petani yang terbatas lahan. Sampingannya sekadar perawat makam.
Sepintas tak masuk akal orang tua itu bisa mendaftar haji dengan biaya mahal.
Tetapi melihat keuletannya bekerja, Ahmadi pantas berangkat haji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar