Liputan6.com, Lombok - Top 3 berita hari ini, kini hari-hari warga Desa Sembalun Bumbung di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus bisa bertahan hidup di suhu 15 derajat Celsius.
Meski selimut tebal telah mereka terima, hal itu belum mampu menghangatkan tubuh ratusan warga terdampak gempa 6,4 skala Richter (SR), Minggu pagi, 29 Juli lalu.
Mereka yang memilih bertahan di samping rumah yang kini rata dengan tanah, memilih untuk membuat tungku api agar tubuhnya tak diserang hawa dingin yang berkepanjangan.
Sementara di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Kapolsek Sampuabalo syok lantaran anak buahnya tewas akibat terkena peluru nyasar sang komandan.
Brigadir Sanusi yang terluka parah di bagian belakang kepala sempat dirujuk ke rumah sakit. Namun, tak lama dia mengembuskan napas terakhirnya.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Cerita Para Korban Gempa Lombok Bertahan Hidup di Suhu 15 Derajat Celsius
Tanpa menghiraukan dinginnya udara malam yang mencapai 15 derajat Celsius, sekelompok ibu-ibu, korban gempa Lombok tertidur pulas dengan selimut tebal.
Semenjak rumah mereka rata dengan tanah akibat diguncang gempa 6,4 skala Richter (SR), Minggu, 29 Juli yang lalu, kini ratusan warga di Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus hidup di tenda-tenda pengungsian.
Bahkan, ada beberapa kepala keluarga yang memilih membangun tenda darurat secara mandiri di tengah sawahnya.
2. Tragedi Jalur Tengkorak, Kernet Truk Tewas Mengenaskan
Tanjakan panjang dan turunan tajam di jalur pegunungan ini kerap disebut jalur tengkorak. Untuk melewatinya, setiap kendaraan mesti dalam kondisi fit. Jalur ini berada di Kledung-Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah.
Tak sedikit para pengendara yang mengalami kecelakaan hingga jatuh korban jiwa terjadi di jalur tengkorak ini.
Belum lama ini, truk kontainer bernomor polisi H-1852-BH pengangkut keramik terguling. Satu orang meninggal dunia lantaran terjepit kabin.
3. Sang Komandan Syok Usai Insiden Peluru Nyasar yang Tewaskan Polisi Buton
Brigadir Polisi Sanusi, anggota Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, meninggal dunia diduga akibat terkena peluru nyasar sang komandan, inspektur polisi satu (Iptu) berinisial SU.
Brigadir Sanusi terluka parah di bagian belakang kepala usai terkena peluru tajam. Korban selanjutnya dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah Laburunci. Namun, saat dalam perawatan, korban meninggal dunia.
"Saat ini, Kapolsek masih syok. Dia kaget dan tidak menyangka akan terjadi seperti ini," ujar Kapolres Buton, AKBP Andi Herman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar