Kembali Target Podium di Seri IV, Kisah Muhammad Febriansyah, Pembalap Daerah Juara II Asia Dream Cup di Jepang
KEBANGGAAN KALTARA: Muhammad Febriansyah (kanan) sukses merebut Juara II seri III di ajang Asia Dream Cup di Jepang.
ASIA Dream Cup merupakan ajang pencarian pembalap muda yang dilakukan oleh Honda. Pembalap dari berbagai negara Asia, di antaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Australia, dan Jepang. Indonesia diwakili dua Rivernya yakni, Muhammad Febriansyah, dan Yaasiin Gabriel Somma, smimak kisahnya.
PURWANTO, Tanjung Selor
TERGABUNG di Astra Honda Motor,Muhammad Febriansyah atau yang akrab disapa Ferry, merupakan pembalap muda Tanjung Selor. Ajang tersebut telah melakoni 3 seri dari 6 seri yang diperlombakan.
Dari tiga seri yang telah berlangsung, Ferry sementara mengumpulkan total 58 poin. Torehan diperoleh masing-masing di seri I Malaysia juara 4 (13 poin), seri II Thailand juara I (25 poin) dan seri III Jepang juara 2 (20 poin). Untuk seri IV, Indonesia bertindak selaku tuan rumah dan akan berlangsung di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Agustus mendatang.
Dengan masa jeda sebulan ini, dipergunakan Ferry untuk pulang kampung dengan membawa serta rekan setimnya, Yaasiin Gabriel Somma. Meski memiliki masa untuk istirahat, tapi kedua rider Astra Honda Motor tetap mempergunakan untuk latihan.
"Kita persiapan diri saja meski pun jeda perlombaan, dengan latihan di sirkuit permanen yang ada di sini (Bulungan). Lain terasa kalau tidak latihan," tutur Ferry, belum lama ini. Ferry dan Yassin terus menggenjot porsi latihan di sirkuit KM 9, Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Tanjung Selor.
Pasalnya, pada seri IV keduanya menargetkan bisa naik podium. Apalagi berlomba dihadapan pendukung sendiri, yang tentunya memberikan motivasi lebih. Meskipun demikian, bukan perkara mudah karena Ferry menilai pesaing terberat datang dari Malaysia dan Jepang.
"Mereka memiliki pembalap yang handal. Meskipun di Asia Dream Cup ini sepeda motor yang digunakan semua sama yakni CBR 250 cc dari Honda, yang membedakan hanya pembalapnya saja. Sehingga saat berlomba, semua tergantung dari pembalapnya," jelas pria kelahiran Tanjung Selor 19 Februari 1999 ini.
Sementara rekan setim Ferry, Yassin belum menemukan performa selama tiga seri lalu. Kendala yang dihadapi pembalap asal Denpasar, Bali itu persoalan kuda besi yang jadi tunggangannya.
"Kebanyakan masalah teknis saat berlomba. Saya juga masih tahap penyesuaian dengan sepeda motor, awalnya motor cross yang kini ke road race. Tapi di seri IV nanti berusaha naik podium," ungkapnya.
Sesi latihan yang dilakukan kedua rider, selalu dipantau ayahnya Ferry, Abdul Kifli. Dijelaskan, di seri keempat nanti tak ingin kedua rider ini kehilangan poin. "Target di dua seri, yakni di Indonesia dan Thailand bisa mendulang poin. Hal ini perlu dilakukan agar pihak Honda dapat melihat kualitas pembalapnya," terangnya.
Disebutkannya, untuk seri penutup Thailand dipercaya jadi tuan rumah dan seri kelima digelar di India. Pada seri V itu, pembalap Indonesia tak memahami karakter sirkuit. Karena sirkuit di India tersebut sering digunakan saat pagelaran jet darat, Formula 1.(*/asa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar