JAKARTA - Lima tahun miliarder Attwood menjalani hari-harinya yang kelam di penjara. Pialang yang berhasil memiliki 2 juta poundsterling ini, harus mempertanggungjawabkan bisnis narkobanya di Arizona. Namun pada 2007, Attwood berhasil menyelesaikan masa tahanan dan dinyatakan bebas.
Setelah disadarkan untuk menjauh dari dunia hitam oleh kekasihnya dan menyelesaikan masa tahanan, dia kembali ke Inggris. Setelah itu Attwood pindah ke rumah orangtuanya, yang telah lama ditinggalkan sejak pindah ke Amerika pada 1991. Attwood memulai kehidupan barunya dan mencoba untuk bersosialisasi, Attwood mulai pergi ke pub di Widnes.
"Di mana-mana dibanjiri dengan kokain," katanya, "Orang menyodorkan kokain ke hidung saya. Tapi saya mengatakan tidak," sambungnya seperti dilansir Business Insider, Rabu (22/6/2016).
Namun, mantan narapidana ini kembali mendapat godaan bisnis haram. Dia menerima banyak panggilan telepon dari orang-orang yang ditemuinya di penjara, meminta mereka untuk membantu membangun bisnis kokain impor ke Inggris. "Saya harus memberitahu mereka, saya tidak akan melakukannya lagi. Saya tidak ingin membiarkan orangtua saya jatuh," kata Attwood.
Sejak meninggalkan penjara, Attwood telah menerbitkan empat buku dan berencana menerbitkan buku lebih banyak lagi, termasuk satu buku tentang gembong narkoba Kolombia yang terkenal Pablo Escobar.
Dia juga mengunjungi sekolah-sekolah di Inggris, mendidik anak-anak pada risiko yang berkaitan dengan obat-obatan terlarang.
"Kenyataannya adalah perang terhadap narkoba adalah perang yang dilakukan anak muda. Saran saya kepada mereka yang masih muda untuk menjauh dari obat karena otak Anda tidak akan berkembang," kata dia.
Dia memiliki teman di Amerika yang masih mengonsumsi obat-obatan dan setiap tahun satu atau dua dari mereka meninggal.
"Saya sekarang ingin hidup tenang menulis buku dan membantu penyuluhan di sekolah-sekolah," pangkasnya. (Tamat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar