BANJARMASINPOST.CO.ID - Asmah, usianya 80 tahunan. Dia hidup sebatang kara di gubuk yang hanya berukuran sekitar 2x4 meter persegi, terbuat dari kayu yang sudah mulai lapuk.
Warga Desa Sabah, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, ini tinggal agak jauh dari rumah penduduk lainnya.
Dalam keterbatasannya, perempuan lanjut usia ini berusaha melakukan semuanya sendiri. Dia memasak air dan nasi menggunakan tungku atau dapur (semacam alat masak dari tanah liat, Red).
Tidak ada kompor minyak tanah apalagi kompor gas. Tak ada penerangan di sana pada malam hari. Pasalnya, gubuk itu tidak ada aliran listrik dari PLN.
Meskipun berusia lanjut, Nenek Asmah masih bisa diajak berkomunikasi. Bahkan, saat ditanya usia, Nenek Asmah mengaku berumur sekitar 100 tahunan. "Umurku sekitar 100 tahun kira-kira," tutur Asmah ditemui di gubuknya, Kamis (16/6).
Asmah mengaku tidak takut tinggal sendirian di gubuk yang jauh dari rumah penduduk. "Maling kada baliur lagi melihat rumah kaya ini," ucapnya.
Memang, sebut dia, pernah beberapa kali orang masuk ke rumahnya, entah maling atau apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar