Minggu, 19 Juni 2016

MasyaAllah…Beginilah Kisah Reza NOAH Mencari Ketenangan Hati

POJOKSUMUT.com, PROSES hijrah seseorang menuju ke jalan yang lebih baik terkadang muncul dari arah yang tidak diduga. Seperti yang dialami beberapa anak band negeri ini. Banyak sudah yang memilih meninggalkan band kemudian berdakwah.

Sebut saja, gitaris Sheila on 7 Sakti, Sunu vokalis Mata Band dan lainnya. Kini, nama Ilsyah Reza eks drummer NOAH berada dalam deretan yang sama.

Reza termasuk artis penempuh jalur dakwah yang menepi dari lampu sorot. Perjalanan spiritual penggebuk drum (drumer) tersebut berawal dari rasa gundah yang berlangsung sekian lama. Dia pun tak bisa menjelaskan alasannya.

"Setiap kali saya ditanya mengapa galau, saat itu bingung juga menjawabnya. Padahal, saat itu segalanya serba-ada: uang ada, fasilitas ada, ketenaran juga ada, keluarga juga ada, tapi tetap hati ini belum tenang," ungkap Reza kepada Jawa Pos Jumat lalu.

Salah satu cara untuk mengusir rasa gelisah yang terus melekat di dalam hatinya saat itu ialah terus ngeband. Kegiatan lainnya ialah membunuh waktu dengan jalan-jalan di pusat perbelanjaan.

Hal tersebut tetap tidak membuat pria pemilik nama lengkap Ilsyah Ryan Reza itu merasa mendapat solusi jangka panjang untuk memuaskan hatinya yang terus menuntut mencari ketenangan.

"Akhirnya pada 2010 saya memutuskan untuk banyak berkumpul dengan orang-orang yang dalam ilmu agama Islamnya. Ternyata hal itu sangat berpengaruh. Banyak hal positif yang otomatis menular kepada saya dan membuat hati saya itu tenang," ujarnya.

Merasa menemukan kedamaian spiritual yang selama ini dicari, Reza kemudian secara rutin mengikuti berbagai kegiatan keagamaan. Di awal-awal perjalanan hijrahnya tersebut, Reza masih merupakan bagian dari NOAH.

"Ya, awal-awal itu ibaratnya saya harus secara bertahap, tidak langsung total memutuskan untuk berdakwah saja. Nyicil kemantapan hati lah," kenangnya.

Proses itu berlangsung pada 2010–2015. Sambil tetap main band, Reza juga aktif mengikuti kegiatan pengajian dan berdakwah di waktu-waktu luang.

Bersama komunitas keagamaan yang dia ikuti, bapak tiga anak tersebut juga berdakwah ke sejumlah lokasi seperti di Bandung dan Jakarta. Lama kegiatan dakwahnya bervariasi.

"Biasanya 3 hari atau 40 hari mengunjungi masjid-masjid di daerah. Masjid yang saya kunjungi itu biasanya yang jarang ramai oleh jamaah. Jadi, tugas kami kembali memakmurkan masjid," jelasnya.



Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search