Storibriti.com -Tidak banyak yang saya ingat dari Teenage Mutant Ninja Turtles versi 2014, reboot layar lebar kisah Kura-kura Ninja yang memajang Megan Fox sebagai April O'Neil. Kini, kita disuguhi lanjutannya dengan embel-embel Out of Shadows.
Cerita bergulir seolah penonton masih hapal film terdahulu. Kura-kura Ninja hidup dalam bayangan. Mereka telah menyelamatkan New York, namun yang dianggap pahlawan orang lain. Semua itu mereka lakukan lantaran mereka merasa penduduk New York belum siap melihat wujud asli mereka, mutan kura-kura.
Sementara itu, rencana jahat tengah disusun. Seorang ilmuwan gila mendapati benda antariksa yang merupakan bagian pembuka portal antara dua dunia. Jika portal itu dibuka, maka monster jahat dari dunia lain siap menginvasi Bumi. Ia membutuhkan Shredder yang kini dibui polisi untuk mencari bagian portal yang belum ditemukan. Maka, ia membebaskan Shredder saat hendak dipindahkan ke penjara yang lebih ketat pengamanannya. Kelompok Kura-kura Ninja gagal mencegah hal itu.
Sampai di situ dulu cerita filmnya. Ada baiknya kita sedikit flashback dengan film pertamanya.
Ulasan Film yang lainnya
Saat mengulas film pertamanya dahulu, saya mengatakan Teenage Mutant Ninja Turtles (TMNT) versi 2014 sekadar mencomot unsur-unsur dari formula yang dipakai film-film superhero lain. Saya setidaknya mencatat tiga film yang tampaknya dicomot sebagai sumber inspirasi TMNT versi baru itu: The Amazing Spider-man, Batman Begins dan Transformers.
Kisah The Amazing Spider-man-nya Andrew Garfield dipinjam untuk mengisahkan latar belakang tokoh utamanya, April O'Neil. Di TMNT yang baru, kita melihat April berperan penting dalam kelahiran mutan kura-kura berwujud ninja. Bahkan ia pula yang menamai keempat kura-kura itu dengan nama-nama yang diambil dari seniman Italia masa Renaisans: Michaelangelo, Raphael, Donatello, dan Leonardo.
Kemudian, kisah Batman Begins-nya Christopher Nolan dicomot ceritanya untuk memberi motif bagi tokoh Shredder. Motif musuh bebuyutan Kura-kura Ninja itu ingin menguasai New York mirip Ra's Al Ghul dari Batman Begins yang rilis 2005.
Sementara itu, Transformers tampak dipinjam sebagai desain produksi TMNT. Gerak-gerik mutan kura-kura maupun efek khususnya terlihat sangat terinspirasi Transformers. Hal ini wajar saja, sebab sutradara Transformers Michael Bay jadi produser TMNT versi baru.
Kemudian, bagaimana dengan film lanjutannya ini, Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows?
Walau sutradaranya ganti (film kedua dibesut Dave Green yang menggantikan Jonathan Liebesman), Michael Bay masih bertindak sebagai produser. Artinya, dari segi desain produksi sekuelnya masih mengalirkan DNA film-film Transformers.
Dan seperti film-film Transformers bikinan Bay pula, segi cerita bukan fokus utama. Yang harus menonjol adalah efek khusus dahsyat dan terutama: menyenangkan fans berat untuk bernostalgia.
Maka, sekuelnya ini kita bertemu Casey Jones (Stephen Amell), Kraang (diisi suaranya Brad Garrett), ilmuwan gila Baxter Stockman (Tyler Perry), plus Bebop (Gary Anthony Williams) serta Rocksteady (WWE's Sheamus). Shredder malah tampak terpinggirkan di sekuelnya ini (yang tampaknya disiapkan bila sekuelnya jadi dibuat). Yang kebagian jatah layar lebih banyak justru Bebop dan Rocksteady.
Fabs berat Kura-kura Ninja atau mereka yang ketika kecil tumbuh dengan serial ini dipastikan bakal terhibur oleh polah Rocksteady dan Bebop. Mungkin mereka bakal luput bahwa sekali lagi film kedua ini sekadar meminjam pakem cerita dari film-film superhero bikinan Marvel.
Subjudul "Out of Shadows" misalnya, seperti hendak menerangkan konflik batin para mutan kura-kura jagoan kita untuk keluar dari bayangan atau dunia gelap menuju terang-benderang. Mereka menerima kenyataan manusia biasa tak akan pernah siap dengan wujud asli mereka. Lalu, seperti cerita di X-Men: The Last Stand, ada kesempatan bagi mereka untuk mewujud jadi seperti manusia biasa. Di X-Men ada obat yang disebut "penyembuh", di TMNT versi 2016 ada serum bikinan Kura-kura Ninja.
Lalu, penonton yang jeli juga bakal melihat kemiripan plot tentang portal yang membuka gerbang dunia lain tampak dipinjam dari film Avengers (2010). Well, mungkin ada yang bilang, portal macam begitu tak hanya ada di Avengers. Bahkan Warcraft yang juga tengah edar di bioskop juga memakai plot begitu.
Betul. Namun itu juga membuktikan satu hal, Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows tak menawarkan sesuatu yang baru. Film ini mungkin bakal mendatangkan untung seperti film pertamanya, dan dua-tiga tahun mendatang kita bakal nonton lanjutannya. Hanya saja untuk layak dikenang sebagai film yang mengubah lanskap budaya pop kita--seperti The Dark Knight dulu atau Deadpool tahun ini--franchise Kura-kura Ninja tak sedang menapaki jalan itu.**
(spp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar