Sabtu, 16 Juli 2016

Harry Potter and The Cursed Child mungkin akan difilmkan

Anak-anak berkostum ala penyihir Harry Potter berpose dalam Harry Potter Book Night di Porto, Portugal (4/2/2016)
Anak-anak berkostum ala penyihir Harry Potter berpose dalam Harry Potter Book Night di Porto, Portugal (4/2/2016) © Jose Coelho /EPA

Rumah produksi Warner Bros (WB) kemungkinan akan mengangkat drama teater Harry Potter and The Cursed Child ke layar lebar. Hal itu diketahui setelah seorang pakar hak dagang bernama Brian Conroy, Rabu (13/5/2016), mengungkapkan WB telah mendaftarkan merek dagang drama itu pada 8 Juli silam.

Hak dagang itu berkategori Class 9 yang artinya adalah hak untuk membuat film dan media sejenis. Selain itu hak ini mencakup segala barang dagangan (merchandise) yang berkaitan dengan Harry Potter and The Cursed Child.

WB tidak asing pada Harry Potter. Studio asal Amerika Serikat ini adalah produsen seluruh film mengenai penyihir muda Hogwarts itu yang berjumlah delapan film. Bahkan WB juga membuat sempalan (spin-off) berjudul Fantastic Beasts and Where to Find Them yang akan tayang pada November.

Masalahnya, kreator waralaba Harry Potter JK Rowling pernah berkicau bahwa Harry Potter and the Cursed Child tidak akan difilmkan. Novelis berusia 50 ini menegaskan bahwa Cursed Child hanya dijadikan drama teater.

Jika WB betul-betul memfilmkan Cursed Child, ini adalah kabar gembira bagi penggemar Harry Potter di seluruh dunia. Sebab mereka tidak perlu jauh-jauh ke London untuk menikmati sajian hidup kisah Cursed Child.

Akhir Juni, Daniel Radcliffe sang pemeran Harry Potter menyatakan masih bersedia jika diminta kembali memerankan karakter yang membesarkan namanya. Tapi dia punya syarat.

"Kisahnya harus luar biasa hebat. Namun saya yakin Harrison Ford juga berkata seperti itu sebelum kembali memerankan Han Solo. Jadi untuk saat ini saya mengatakan tidak, namun ke depannya masih ada kemungkinan," ujar aktor yang kini berusia 26 ini.

Pada kisah Cursed Child, Harry dan kawan-kawan sudah berusia hampir 40. Bisa saja Radcliffe dan pemeran lain seperti Emma Watson dan Rupert Grint bakal kembali main dalam ekranisasi Cursed Child seperti yang dilakukan Harrison Ford, Mark Hamill, dan Carrie Fisher dalam Star Wars Episode VII: The Force Awakens.

Namun begitu pendaftaran hak dagang Cursed Child bisa juga tidak menjamin kisah tersebut akan segera difilmkan. WB mungkin saja menunggu hingga 10 tahun mendatang saat usia Radcliffe dan kawan-kawan mendekati usia karakter dalam drama tersebut.

Sandiwara teater Harry Potter and The Cursed Child terdiri dari dua bagian. Drama akan digelar di West End Palace Theatre, London, Inggris, mulai 30 Juli. Keesokan harinya, versi buku akan diterbitkan dalam dua versi, digital dan buku dengan sampul keras.

Cursed Child difokuskan pada putra bungsu Harry Potter, Albus, yang bersusah payah menanggung beban warisan keluarga meski hal itu tak diinginkan.

Setting waktunya 19 tahun setelah Lord Voldemort berhasil dikalahkan. Harry, Hermione dan Ron juga telah menikah dan memiliki anak. Ron bekerja untuk Kementerian Sihir, sementara Hermione menjadi pengacara. Adapun Harry menjadi kepala divisi Auror di Kementerian Sihir.

Tapi versi teater Cursed Child menghasilkan pro dan kontra meski belum tayang. Keputusan menunjuk aktris kulit hitam Noma Dumezweni sebagai Hermione memancing komentar rasialis.

Rowling pun murka. Ia menegaskan ras Hermione tidak pernah dideskripsikan dengan jelas di novelnya, sehingga tidak masalah apabila pemeran penyihir berdarah campuran itu bukan ras kulit putih seperti Watson.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article from FiveFilters.org: Most Labour MPs in the UK Are Revolting.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search