Jumat, 01 Juli 2016

Kisah Mami Melly Tersandung Vaksin Palsu

REPUBLIKA.CO.ID, Manogu Elly Navita (37) atau dikenal dengan panggilan ibu bidan atau Mami Melly kini namanya menjadi perbincangan masyarakat Centex Raya. Banyak masyarakat yang tidak menyangka bahwa bidan yang ramah dan murah senyum itu diciduk aparat Kepolisian Badan Reserse dan Kriminal Polri dalam kasus vaksin palsu.

"Engga menyangka aja saya mah, orang dia itu kalau lewat depan rumah saya aja suka nyapa, atau saya yang nyapa duluan," ujar Ujang (55 tahun) ditemui di rumahnya di Jalan Centex Raya, Ciracas,  Jakarta Timur, Jumat (1/7).

Di mata Ujang, Mami merupakan sosok wanita tiga anak yang ramah dengan pasien maupun dengan warga. Ramahnya itu menurut Ujang bukan karena profesinya sebagai bidan yang lembut, tapi memang karena orangnya yang baik dan tidak sombong.

Bahkan kata dia setiap kali keluarganya merayakan hari raya natal, anak-anaknya sering kali kecipratan rezeki. Sekali-kali, bidan itu main ke rumahnya.

Kedekatannya dengan keluarga Melly terbilang cukup lama. Bahkan dia tahu waktu gadis asli Medan ini masih belum menikah dengan suaminya, yang merupakan bos bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati. "Melly memang dari dulu buka praktek bidan, tapi itu pas rumahnya masih di bawah situ," jelas dia

Namun, sambungnya, sekitar tahun 2012 suami Melly yang tidak bisa ia sebutkan namanya itu membeli tanah kosong di samping rumahnya. Klinik rumah bersalin Melly mulai meningkat dan semakin banyak pasien setiap harinya. "Ada yang ngecek kehamilan, USG, lahiran, atau suntuk vaksin," ujar dia.

Rumah bersalin milik Melly pun terbilang rapih dan bersih. Tersedia dua buah kamar untuk pasien usai melahirkan. Bahkan masih menurut Ujang, bidan yang memiliki empat bersaudara itu, setiap kali ada pasien yang melahirkan harus sesar dia pasti akan merujuk orang tersebut ke rumah sakit.

"Anak saya pernah vaksin di sana tapi memang itu dulu sekarang udah umur enam tahun dan tidak terjadi-apa-apa, makanya saya kaget tiba-tiba banyak polisi," terangnya.

Ujang menyayangkan ada targedi tersebut. "Sangat disayangkan ya, dia itu di sini bidan yang sudah dipercaya masyarakat, itu kalau dia benar melakukannya ya, sudahlah saya serahkan ke bapak penyidik saja," ungkapnya.  

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search