INILAHCOM, Manchester - Pemain anyar Manchester United, Henrikh Mkhitaryan menyayangkan sang ayah tak bisa melihatnya mewujudkan impian bermain dengan Setan Merah. Mkhitaryan sudah menjadi anak yatim sejak usia tujuh tahun.
Mkhitaryan, yang hijrah dari Borussia Dortmund dengan nilai transfer 26,3 juta Poundsterling, ditinggal sang ayah, Hamlet karena mengidap penyakit tumor otak di usia 33 tahun.
Saat masih hidup, sang ayah merupakan seorang pemain depan yang bermain di Ararat Yerevan di Armenia dan juga pernah bermain di divisi dua Prancis.
Sang ayah tetap menjadi sumber inspirasi Mkhitaryan. Ia mengaku kehilangan sosok ayah di usia yang sangat dini membantunya dalam membentuk karakter dan kepribadiannya saat ini untuk mencapai level puncak di sepak bola.
"Saat itu ia (ayah) baru berusia 33 tahun, saya berusia tujuh tahun. Jadi, sangat disayangkan. Tapi itulah hidup. Hidup terus berlanjut dan saya harap ia merasa bangga melihat saya dari langit. Jadi, saya selalu berusaha membuatnya bangga," katanya, dikutip dari Mirror.
"Saya sedih ia tak bisa melihat saya main bersama MU. Saya sedih karena saya berpikir ia bisa membantu saya dengan nasihat dan dukungan, tapi itulah hidup. Ketika masih muda, saya selalu bermimpi pergi ke tempat latihan bersamanya. Sulit tumbuh tanpa ayah, karena di dalam keluarga tak ada pria sejati yang bisa memberikan Anda arah dan disiplin. Jadi, ibu saya adalah ibu sekaligus ayah," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar