JADI PENAMBAAN - Nenek Ratu mendoakan botol air warga yang datang bertamu kerumahnya di Kalua, kemarin.
Kulit wajah sudah mulai keriput. Gigi hanya tinggal beberapa bilah hitam. Rambut bagian atas dipenuhi uban dan tidak tersisir. Wanita renta bernama Ratu Raden Kusuma Hani Haya ini mengaku bahwa usianya sudah 213 tahun.
=======================
MUCHEI RIFAI, Kalua
=======================
Kebaya merah yang dikenakan, dilapisi baju hijau polos dipadu dengan sarung panjang bermotip bunga. Menambah penampilan wanita tua ini semakin berwibawa, ketika ditemui di rumahnya yang berukuran 4x6 meter di Desa Sakulat, Kecamatan Kalua Kabupaten Tanjung, Selasa (26/7).
"Masuk, jangan hanya didepan pintu," ujarnya dengan nada tinggi, ketika Radar Banjarmasin mengunjungi.
Setelah bertatap muka, Ratu Raden menanyakan keperluan penulis. Ketika dijawab ingin mendengarkan ceritanya, dia lantas diam dan tersenyum. Beberapa detik kemudian dia kembali bertanya membawa apa dan dijawab hanya membawa tiga botol air putih. Wanita ini lantas meminta, ketiga botol itu untuk dibuka tutupnya.
Setelah ketiga botol air mineral dibuka, wanita ini lantas membacakan doa-doa. Selesai diapun meminta agar air tersebut bisa dicampur dengan air lainnya. Dengan tujuan, bisa memberikan berkah dan lain-lainnya. Ratu Raden mengatakan, air yang dibacakan doa tadi, mampu mengusir segala serangan gaib yang sifatnya merusak.
Usai memberikan wejangan, wanita ini diminta bercerita terkait masalah kehidupan pribadinya. Menurutnya, dia besar di kala pendudukan Belanda dan kemudian Jepang. Dirinya pernah menjabat sebagai polisi wanita dan bergabung menjadi tentara. Selain itu katanya, pekerjaan lain yang ditekuni pada masa penjajahan adalah menjadi sopir speed boat dan sopir truk tentara. Sayangnya, ketika ditanya, tahun berapa dia lahir dan tahun berapa waktu diangkat jadi polisi atau tentara, wanita ini tidak bisa merincinya, dengan alasan lupa." Aku sudah lupa tanggal dan tahun berapa," ujarnya.
Kala pendudukan Jepang di Kalsel, dia mengaku sempat memiliki beberapa orang suami. Saat ini katanya suami-suaminya semuanya sudah meninggal dunia.
"Suamiku semuanya sepuluh orang, tiga warga sipil dan tujuh dari militer," terangnya lagi dengan dialek kalua. Wanita ini juga mengaku, bahwa dirinya ada pertalian darah dengan Syeh Muhammad Nafis dan para ulama yang ada di Kalimantan selatan.
Nenek Ratu mempunyai rambut yang tidak biasa. Panjangnya sekitar tujuh meter. Ketika diminta mengurai, wanita tua ini tampak kesulitan karena rambutnya terlihat kusut dan sudah menyatu.
Terkait dengan rambut yang dimiliki katanya, sudah puluhan tahun dipelihara dan selama hidup sudah delapan kali dipotong. Setelah kemerdekaan, hingga kini rambut yang dimiliki tidak dipotong-potong lagi. Ketika ditanya, apa rahasianya bisa memiliki umur panjang, nenek ini mengatakan, dirinya waktu muda hingga kini, tidak lepas dengan wudhu dan selalu membaca salawat kepada Nabi serta senantiasa bersyukur.
Beberapa menit setelah Radar Banjarmasin bertandang, puluhan warga dari Kabupaten Rantau dan Tamiyang Layang juga berdatangan. Para tamu ini juga membawa botol air dan langsung dibacakan doa-doa sesuai dengan yang diinginkan. Dalam petuahnya, kepada tamu yang datang, wanita ini meminta jika kemudian hari datang lagi ke rumahnya, harus membawa garam dan gula seadanya. Gula dan garam tersebut, bisa memberikan kedamaian bagi yang memakan dan meminum. Sedangkan wanita yang datang, harus membawa bedak, sehingga ketika berdandan akan terlihat cantik.
Terpisah, Amir salah seorang warga Kalua yang diminta komentarnya mengatakan, untuk usia nenek, dirinya tidak mengetahui pasti. Tapi, masyarakat Kalua percaya, bahwa nenek tersebut memang memiliki usia yang sangat tua. Buktinya, para tetua tetua desa yang ada di Kalua sangat menaruh hormat pada nenek tersebut. Apalagi beberapa tahun terakhir ini, nenek tersebut banyak dikunjungi warga dari luar Kecamatan kalua. (ij/ran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar