
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bupati Bangka H Tarmizi Saat menghadiri langsung musyawarah daerah (musda) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Daerah Kabupaten Bangka, Sabtu (13/8/2016) di Gedung Wanita Sungailiat, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Tarmizi yang merupakan Alumni Kahmi mengaku, meski baru diundang hari ini lewat pesan singkat yang dikirimkan oleh seorang Anggota Kahmi Kabupaten Bangka, dirinya tetap menyempatkan untuk hadir di musda tersebut.
Padahal, di rumah dinasnya pada waktu yang bersamaan ia ditunggu para seniornya Alumni ISBA Yogyakarta. Kedatangan mereka untuk membicarakan seleksi penghuni Asrama putra dan putri ISBA di Yogjakarta, Malang dan Solo.
Selain itu juga mengenai rehab Asrama ISBA di Bandung.
Pada kesempatan itu Tarmizi tidak lagi mengenakan masker untuk menutup mulut dan hidungnya seperti saat ia Kamis (11/8/2016) lalu ketika mulai berkantor pasca operasi pencangkokan ginjal yang dijalaninya.
Dia juga menceritakan nostalgia saat menjadi Pengurus Kahmi di Yogjakarta. Pasalnya mereka pengurus Kahmi saat itu tidak mengakui adanya azas tunggal Pancasila.
"Sebagai Alumni Kahmi kami ini di HMI sebagai pengurus yang agak keras dulu tidak mengakui azas tunggal Pancasila. Jaman dulu maka dikejar-kejar oleh Pak Sudomo, termasuk pernah pingsan lima jam di Kodim Yogja saya cuma tidak digebuk karena tak ada bukti, ada dua orang teman saya masuk penjara," kenang Tarmizi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar