Minggu, 28 Agustus 2016

Kisah Pedagang Kelontong Ajak Masyarakat Gemar Menabung

Keterbatasan akses produk perbankan bagi masyarakat membuatnya tergerak menjadi mitra bank.

Dream – Akses terhadap produk perbankan, seperti tabungan, masih terbatas di sebagian masyarakat Indonesia. Hal iini menyebabkan kesadaran untuk menabung begitu rendah.

Lantaran tak ada simpanan, tak jarang masyarakat meminjam uang kepada rentenir.

Kenyataan ini membuat Sri Wulandari, tergerak. Lewat usaha toko kelontong miliknya, wanita berusia 42 tahun ini mengajak masyarakat untuk menabung. Sri adalah salah satu agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Inklusi Keuangan (Laku Pandai). Sri dinyatakan layak sebagai mitra setelah dinyatakan layak oleh Bank BTPN.

"Saya sudah empat bulan bergabung," kata dia yang tinggal di Batu, Jawa Timur, ditulis Minggu 28 September 2016.

Sri mengaku alasannya tertarik menjadi agen lantaran melihat ada agen laku pandai dari bank lain yang terbilang sukses. Keraguannya terhadap salah satu program Otoritas Jasa Keuangan ini ditepis oleh manfaat menjadi mitra bank. Dikatakan bahwa kemudahan akses produk keuangan dan minimnya setoran berhasil memikat hatinya untuk bergabung. Dia pun sempat menjadi karyawan di sebuah hotel di bilangan Malang. Sri merasakan betul bagaimana sulitnya tidak memiliki uang, terutama dalam kondisi mendesak.

Selama waktu itu, Sri telah mampu mendapatkan 42 orang nasabah baru. Kebanyakan dari mereka memilih layanan simpanan karena merasa dimudahkan dan tidak harus mengantri.

"Ada 42 nasabah, menabung mulai Rp5 ribu-Rp700 ribu," kata dia.

Dalam menjalankan peran sebagai mitra, Sri mengaku mengeluarkan modal sebesar Rp500 ribu. Dalam tiga bulan pertama, dia mendapat upah sebesar Rp800 ribu. Tugasnya adalah melayani nasabah yang ingin menabung atau mengajukan pinjaman. Untuk layanan pinjaman, Sri berkewajiban mengumpulkan sejumlah syarat administrasi dari calon nasabah, tetapi keputusan pencairan tetap berada di tangan bank.

"Nggak perlu antri dan bisa kapan saja," ucap dia.

Untuk informasi, sejak diluncurkan pada 2015 lalu hingga Juni 2016, program laku pandai ini sudah dijalankan oleh 13 bank, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTPN, BCA, Bank Sinarmas, BPD Kaltim, Bukopin, BRI Syariah, Bank Sahabat Sampoerna, BJB, dan Bank Jateng.

Tercatat sebanyak 104,7 ribu agen telah bergabung dalam program ini dengan jumlah penabung mencapai 1,62 juta nasabah. Total nilai tabungan yang terkumpul melalui program Laku Pandai nasional mencapai Rp63,7 miliar.

Berikan Reaksimu Tentang Artikel di Atas

0%

Alhamdulillah

0%

Masya Allah

0%

Wallahu a'lam

0%

Subhanallah

0%

Astaghfirullah

0%

Naudzubillah

Rekomendasi Pilihan

[embedded content]

Suka artikel ini ?

RELATED NEWS

  • Tax Amnesty, Harapan Perbankan untuk Likuiditas

  • Pengusaha Kecil Dapat Skema Pinjaman `Khusus`

  • 15 Anggaran Kementerian Terbanyak Dipotong Sri Mulyani

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search