Selasa, 16 Agustus 2016

Kisah Polisi yang Nyambi Jadi Petani

MAKASSAR – Untuk menjadi anggota Polri, setiap warga Indonesia memiliki kesempatan dan peluang yang sama, baik dari golongan yang kaya maupun kurang mampu.

Hal itu disampaikan pemuda yang berasal dari desa di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan bernama Muhammad Fadlan. Pria yang sehari-harinya ini bertani berhasil menjadi polisi setelah berkali-kali ikut seleksi.

Fadlan mengungkapkan, dirinya sempat gagal dua kali saat mendaftar bintara pada 2013 dan 2014. Ia pun sempat putus asa. Namun dirinya, tetap ingin mencoba dan terus melakukan latihan fisik.

Memasuki 2015, untuk yang ketiga kalinya, Fadlan mendaftar kembali dan akhirnya dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan bintara Polri di SPN Batua Makassar.

Setelah menempuh pendidikan Bintara Polri, Fadlan pun akhirnya menyandang pangkat Bripda dan ditugaskan di daerah asalnya, Kabupaten Sidrap, tepatnya di Satuan Sabhara Polres Sidrap.

Rupanya semangat menjadi polisi ia pupuk atas dorongan membantu orang tua untuk membiayai saudaranya yang masih sekolah.

Meskipun telah menyandang status anggota Polri, Fadlan tetap membantu sang ayah turun ke sawah. Pasalnya, menurut dia dari sawah ini dirinya menetapkan tekad untuk menggapai cita-cita menjadi anggota Polri.

"Saya sebelum menjadi Polisi sudah membantu bapak saya di sawah. Dari aktifitas di sawah inilah, terbesit di dalam diri saya untuk menjadi polisi, saya tidak ingin kehidupan saya di sawah terus, saya harus gapai cita cita saya, tapi saya tidak bisa melupakan kehidupan saya di sawah, karena dari sawah inilah saya bisa menjadi polisi seperti saat ini," tutur anak kedua dari empat bersaudara ini, Selasa (16/8/2016).

Sehari-harinya, jika waktu lowong Fadlan menyempatkan diri membantu ayahnya berladang di sawah. Identitas anggota Polri yang menempel padanya tak menjadi penghalang Fadlan memegang cangkul di sawah.

"Jadi kalau saya lagi lepas dinas, biasanya saya membantu bapak saya bekerja di sawah. Biasa bapak saya suka bercanda kepada saya, sambil mengatakan kalau kamu di kantor pegang senjata api yang meledak tapi kalau kamu di sawah, senjata kamu bukan senjata api tapi senjata cangkul dan senjata penyemprot hama" ujar Fadlan yang merupakan anak dari pasangan Herman dan Tenriani. (fas)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search