
TEMPO.CO, Yogyakarta - Aksi Teguh Umbartono, 40 tahun, tak bisa dimaafkan. Ia menjadi buron polisi karena diduga memburit atau menyodomi 30 anak. Rata-rata korban adalah siswa sekolah menengah atas di kawasan Depok, Sleman.
Polisi menggerebek dan menangkap orang yang mengaku dukun ini ditangkap polisi di Pati, Jawa Tengah, Senin, 22 Agustus 2016. Saat dibawa dari Kota Kretek menuju Yogyakarta, ia lebih memilih menusuk perut dengan pisau, Selasa pagi, 23 Agustus 2016.
Baca: Polisi Bekuk Pelaku Sodomi Anak 14 Tahun di Tebet
"Saat petugas kami mencarikan minum di pom bensin di Secang, Magelang, ia mengambil pisau barang bukti dan menusukkan ke perut. Tangan sudah diborgol," kata Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Yulianto, Selasa, 23 Agustus 2016.
Polisi yang mengawal Teguh langsung membawa ke rumah sakit Soeroyo Magelang. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta. Namun, meski sempat dirawat dokter, nyawanya tidak bisa tertolong. Ia memilih mati daripada dibui.
Baca: Menolak Disodomi, Balita Ini Dibanting Hingga Tewas
Polisi masih menyelidiki alasan Teguh sehingga dia bisa menusuk perut dengan pisau barang bukti. Meski sudah diborgol di bagian depan, ia masih bisa meraih benda di dekatnya. "Kami juga masih menyelidiki penyebab bunuh diri," kata dia.
Tersangka yang biasa dipanggil Pakde ini dilaporkan tiga korban pada Mei 2016. Setelah diselidiki polisi, korban ada 30 anak yang rata-rata masih duduk di bangku SMA. "Korban lain akan melapor secara resmi setelah tersangka ditangkap," kata dia.
Baca: Remaja Pria 14 Tahun Ini Diduga Cabuli 15 Bocah Laki-laki
Modus Teguh adalah dengan mengaku bisa membuka aura para siswa supaya bisa mudah menggaet lawan jenis. Alih-alih membuka aura, pria itu justru membuka aurat para siswa laki-laki itu dan disodomi. Bahkan sering mengonani para siswa yang diperdayai itu. "Mengaku bisa membuka aura dan memberi ilmu kebal," kata Yuliyanto.
Perbuatan Teguh dilakukan sejak 2015. Setiap ketemu siswa, dirayu dan dibujuk dibuka auranya dan diberi ilmu kebal. Lalu, korban dibawa ke kamar kosnya di Depok Sleman dan diperdaya.
Baca: Guru Ngaji Pelaku Sodomi Disebut Pernah Berbuat di Musala
Ajun Komisaris Sepuh Siregar, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman, menyatakan para korban ada yang takut melapor atau malu. Namun, tiga korban akhirnya melaporkan Teguh ke polisi. "Polda Yogyakarta bekerja sama dengan polisi Pati."
MUH SYAIFULLAH
Baca Juga
Trump Ngotot AS Hebat, Ternyata Jual Jas Buatan Indonesia
Begini Kejanggalan Tersangka Pembunuh Polisi di Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar