
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ojek perahu memang langka bagi sebagian orang. Tapi tahukah Anda di Kabupaten Sambas khususnya, ojek perahu merupakan alternatif transportasi meskipun tanpa pengamanan yang memadai.
Rahmad (30) salah satu pengojek perahu yang sudah 4 tahun menggeluti profesinya mengaku cukup mewaspadai cuaca buruk.
"Dari dulu kayak gini tanpa pelampung, jika cuaca buruk tidak berjalan,"ujarnya di Pelabuhan Sekura pada Jumat, (2/9/2016).
Selain mengojek penumpang dan kendaraan, Rahmad mempunyai pekerjaan utama yaitu di feri penyeberangan. Karena tidak mempunyai perahu sendiri, ia menyewa sebesar Rp 40 ribu.
"Saya tiap hari ngikat tali kapal, tapi itu tidak mencukupi gajinya hanya 500 ribu," ujarnya.
Menjadi pengojek perahu, ia bergantian jam dengan 50 pengojek lainnya.
"Saya ngojeknya dari jam 3 pagi sampai 3 sore. Biasanya hanya dapat 3 kali nyebrang, paling banyak 7 kali dengan sekali penyeberangan 3 motor tidak boleh lebih,"ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar