Minggu, 09 Oktober 2016

Kisah Musuh Adikuasa

PROKAL.CO, TIGA tahun lalu, Edward Snowden membuat geger masyarakat dunia. Sejumlah rahasia besar Amerika Serikat diungkap ke publik. Walhasil, Snowden menjadi buronan paling diinginkan. Wajar negara adikuasa tersebut marah besar, sebab proyek paling rahasia bocor oleh agen intelijen sendiri. Film ini merupakan kisah nyata yang diangkat ke layar lebar.

Penasaran?

Kisah dimulai, Snowden lahir pada 21 Juni 1983 dan dibesarkan di Wilmington, North Carolina. Sebelum pindah ke Ellicott City, Maryland. Ibunya, Wendy, adalah wakil kepala petugas administrasi dan teknologi informasi Pengadilan Federal di Baltimore. Ayahnya, Lonnie, adalah bekas petugas penjaga pantai yang tinggal di Pennsylvania. Snowden menghabiskan empat bulan sebagai tentara cadangan Angkatan Darat Amerika, dari Mei sampai September 2004. Ia dipecat setelah kakinya patah akibat kecelakaan.

Namun, rasa nasionalisme Snowden tak surut, ia mencoba cara lain dengan berkarier di dunia intelijen Amerika Serikat dimulai dengan NSA sebagai petugas keamanan lembaga itu, lalu pindah ke seksi teknologi informasi Central Intelligence Agency (CIA). Dinas rahasia Amerika itu menempatkannya di Jenewa pada 2007. Dua tahun kemudian, ia meninggalkan CIA kemudian bekerja dengan sejumlah kontraktor swasta, termasuk Dell dan Booz Allen Hamilton. Ketika bertugas di Booz Allen Hamilton itulah Snowden kembali direkrut NSA yang kemudian menugaskannya ke Jepang, lalu Hawaii. Selama bekerja di badan intelijen itu, Snowden menyadari satu hal. Jika negara itu bebas, masyarakat pun demikian, punya hak serupa. Lantas mengapa harus jadi korban spionase?

Memberanikan diri, dia mengakses sejumlah data rahasia Negeri Paman Sam termasuk proyek top secret yang sudah berjalan tujuh tahun, penyadapan.

Pengintaian bukan terhadap musuh AS, melainkan warga sendiri. Penyadapan semua data, mulai dari e-mail, percakapan telepon, pesan singkat hingga internet masyarakat AS. Ironisnya, proyek intelijen tersebut punya akses langsung ke server sembilan perusahaan internet raksasa di AS. Dan sebagian besar server dunia berada di sana. Dengan kata lain, AS punya kuasa untuk memata-matai masyarakat dunia. Kenyataan itulah bikin Snowden gusar. Setelah memutuskan, dengan gagah dia membocorkan sebagian data yang dimilikinya kepada dua media masa ternama (kisah nyatanya The Guardian dan Washington Post).

Keduanya menurunkan tulisan tentang penyadapan besar-besaran terhadap jaringan telepon dan internet oleh NSA. Hal ini membuat para petinggi Amerika Serikat kalang-kabut. Siasat pengawasan global ini memang sangat berbahaya sebab hanya para atasan yang bisa mengaksesnya. Program intelijen yang dibeberkan Snowden memang tampak menyelamatkan dunia, tapi bila itu terjadi maka semua negara berada dalam pengawasan AS tanpa sadar. Segala cara dipakai untuk mendapatkan Snowden, bahkan siasat hilangkan nyawa juga dicoba. Namun dia berhasil selamatkan diri.

Film ini disutradarai oleh Oliver Stone. Dia juga punya peran sebagai penulis naskah membantu Kieran Fitzgerald. Keduanya mengadaptasi kisah tersebut dari dua berbeda berjudul The Snowden Files: The Inside Story of the World's Most Wanted Man oleh Luke Harding dan Time of the Octopus oleh Anatoly Kucherena. (mv/*/ypl2/k15)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search