Sabtu, 01 Oktober 2016

Wali Kota Risma Berbagi Kisah Menempuh Suudi S2 saat Memiliki Dua Anak

SURYA.co.id | SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengingatkan mahasiswa dan awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk tidak menjadi beban negara.

Ia menegaskan pentingnya bertanggung jawab akan biaya pendidikan yang dikeluarkan dari uang rakyat.

"Jangan mau jadi beban negara, harus komitmen menyelesaikan pendidikan. Itu uang rakyat jadibharus memberikan yang terbaik pada rakyat Indonesia," ungkapnya ketika menjadi pembicara dalam talk show interaktif, sinergitas generasi X, Y dan Z untuk Indonesia Emas Tahun 2045 dalam rangkaian Camp Awardee LPDP 2016 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Sabtu (1/10/2016).

Ia berkisah saat menempuh pendidikan S2 sudah memiliki 2 anak sehingga manajemen waktu dilakukan maksimal untuk menyelesaikan pendidikan yang ia tempuh dari dana beasiswa.

"Saya punya 2 anak, setekah menemani anak belajar sampai jam 10 malam baru saya belajar. Saya selesaikan pendidikan cum laude, dan ijazah cum laude saya berikan pada yang ngasih beasiswa saya," ungkapnya.

Prinsip untuk tidak menjadi beban negara ini menurutnya juga dilakukan saat bekerja sebagai kepala daerah.

Ia tidak pernah bersedia untuk di undang ke luar negeri dengan biaya sendiri. Jadi ia selalu meminta seluruh biaya perjalanan ditanggung pihak pengundang di luar negeri.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search