Sabtu, 12 November 2016

Kisah Lempan, Nenek Renta yang Rawat Tiga Cucu di Sebuah Gubuk Tengah Hutan

TRIBUNJABAR.CO.ID - Lempan (65), seorang nenek di Dusun Lemo Baru, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mendirikan gubuk di tengah hutan berukuran 2,5 meter x 3 meter  karena tak punya lahan.

Di gubuk ini, Lempan tinggal bersama tiga cucunya. Di usianya yang renta, Lempan merawat ketiga cucunya, yakni Rambu (9), Bunga (5), dan Novianti (4).

Gubuknya dibangun dari kayu bekas dan ranting yang didapatkan dari hutan. Hanya ada beberapa piring dan panci tua. Tak ada kasur. Pakaian Lempan dan cucu-cucunya dibiarkan berserakan di lantai bambu rumahnya. Sebagian bergelantungan di dinding.

Menurut sang nenek, dia merawat ketiga cucunya sejak masih bayi berusia delapan bulan. Ketiga cucunya telah menjadi anak yatim. Ibunya telah lama meninggal dunia karena jatuh sakit, sedangkan sang ayah entah pergi entah ke mana. Ibunya menitipkan ketiga anaknya kepada sang nenek.

Selama ini, dia mendapat jatah raskin. Semula hanya dua liter per triwulan, kini sudah 10 liter per triwulan. Namun, Lempan mengaku beras tersebut tidak cukup untuk kebutuhan mereka. Terkadang, dia mengolah jagung dan ubi kayu pemberian warga untuk cucu-cucunya.

Untuk bisa membeli beras tambahan, sang nenek terpaksa mencari kayu di hutan. Per ikat dijual Rp 3.000.

"Saya hanya jualan kayu bakar di pasar. Sebelum dijual dipotong-potong dan dibelah terlebih dahulu. Hasilnya dibelikan beras," ujar Lempan saat ditemui di rumahnya.

Ketiga cucunya kerap membantu sang nenek mengumpulkan ranting atau pohon kayu. Untuk menjual kayu bakar setiap hari, Lempan harus berjalan kaki sekian kilometer sambil menjunjung setumpuk kayu bakar dari gubuk ke pasar atau berkeliling kampung.

Jika kayu bakarnya tak laku, Lempan kerap menitipkan kayu bakar miliknya di pasar untuk dijual keesokan harinya. Hasil jualan kayunya langsung dibelikan beras atau lauk pauk.

Ketiga cucunya bersekolah. Cucu pertama duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar, sementara kedua adiknya masih duduk di sekolah PAUD.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search