Kamis, 08 Desember 2016

Kisah Kiai NU KH Arwani Amin Yang 'Alim

Cerita 2:

Awal mula KH Arwani mengadakan kegiatan thoriqoh di Masjid Kwanaran ada sebagian penduduk sekitar tidak suka. Bahkan saking tidak sukanya, ada seorang yang menulis di dinding tembok, "Arwani Edan". Kiai Manshur yang sering nderekke Mbah Arwani, bergegas hendak menghapusnya, tapi KH Arwani malah melarang.

Kiai Arwani mengatakan, "Sur, ora usah dihapus sik. Jarno wae sik. Deknen ben marem ngerti aku wis moco tulisane/ Sur, jangan dihapus dulu. Biarkan saja dulu. Biar dia puas kalau aku sudah membaca," kata Kiai Arwani ke Kiai Mansur.

Cerita 3:

Seorang sopir menyetel musik. Kiai Mansur yang derekke beliau hendak menegur, mengingatkannya bahwa ada simbah kiai di situ. KH Arwani dawuh "Wis jarno wae, ben ora ngantuk/ Sudah, biarkan saja, biar tidak ngantuk," balas Mbah Arwani.

Ketiga cerita di atas ditulis dari keterangan KH Musthofa Imran SHi, Kepala Madrasan Aliyah (MA) TBS Kudus, diriwayatkan dari KH Muhammad Mansur, putra angkat kesayangan Mbah Arwani yang selalu mendampingi beliau dalam banyak kesempatan.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search