Rabu, 28 Desember 2016

Kisah Masjid Terakhir Saddam Hussein yang Tak Rampung Dibangun

Puri Yuanita

| 28 Desember 2016 12:37

Dream - Pada akhir 1990-an, di tengah-tengah kemiskinan yang meningkat, dengan 4 juta penduduk di ambang kelaparan, mantan pemimpin Irak Saddam Hussein memutuskan untuk menghabiskan ratusan juta dolar pada tiga proyek megah dalam upaya meningkatkan kepercayaan Islam dan melestarikan warisan pemerintahannya. Namun dari ketiga proyek, hanya satu yang selesai.

Adalah Masjid Umm al-Ma'arik. Dirancang untuk memperingati Perang Teluk Pertama tahun 1991-1992, dan pada saat yang sama, dibangun sebagai penghargaan pribadi untuk Saddam sendiri. Masjid besar bernuansa biru-putih itu selesai dibangun pada April 2001, tepat saat peringatan sepuluh tahun Perang Teluk. Karena itu, bentuk interior dan eksteriornya pun banyak terinspirasi dari perang.

Empat menara menjulang dari masjid ini dibuat menyerupai laras senapan Kalashnikov, sedangkan empat menara yang lebih kecil berbentuk seperti rudal Scud yang didudukkan di bantalan peluncur. Menara Kalashnikov menjulang setinggi 43 meter yang menandakan konflik Irak dengan AS yang terjadi selama 43 hari saat Operasi Badai Gurun. Sementara menara yang terlihat seperti rudal Scud, dibuat setinggi 37 meter yang mewakili tahun kelahiran Saddam, 1937.

Kubah pusat masjid dibuat di atas kolam yang mencerminkan seperti dunia Arab. Kubah tersebut terbuat dari emas. Sementara kolamnya terdiri atas 28 air mancur. Yang paling ekstrem, di bagian dalam masjid terdapat 605 halaman tulisan Alquran yang dipajang dalam kaca. Tulisan tersebut kabarnya ditorehkan sendiri oleh Sadam dengan darahnya.

Saddam telah menyumbangkan sekitar 24 liter darah selama 3 tahun yang dicampur dengan tinta dan bahan pengawet kemudian menempatkannya di atas kertas dibantu oleh seniman kaligrafi Irak.

Menyusul jatuhnya Saddam Hussein setelah invasi Irak di tahun 2003, masjid ini diambil alih oleh muslim Sunni dan berganti nama menjadi Umm al-Qura (Ibu dari Seluruh Kota).

Sementara itu, dua proyek masjid lainnya dari Saddam tidak dapat diselesaikan. Salah satu masjid, The Great Saddam Mosque, seharusnya menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah masjid di Mekah dan Madinah. Masjid ini direncanakan akan menjadi replika masjid Umm al-Ma'arik, tapi dengan ukuran lima kali lebih besar.

Kubahnya dibuat setinggi 60 meter dan lebar 300 meter. Masjid akan dikelilingi 8 menara dengan tinggi masing-masing 200 meter. Pembangunan masjid ini tidak berkembang setelah Perang Teluk pecah. Pada saat itu, hanya ada beberapa bagian yang telah dibangun. Masjid ini pun belum juga selesai hingga sekarang dan rencananya akan didesain ulang menjadi gedung parlemen.

Sementara masjid yang ketiga adalah Masjid Al-Rahman. Terletak dekat dengan pacuan kuda tua, masjid ini memiliki kubah pusat yang belum selesai dibangun sehingga masih terbuka ke langit. Dikelilingi 8 kubah kecil yang terintegrasi dengan dinding. Crane logam raksasa masih menggantung di kawasan masjid ini sampai sekarang, seolah masjid masih dalam proses konstruksi. Dan masjid ini telah ditinggalkan sejak tahun 2003.

(Sumber: Amusingplanet.com)

Baca Juga :

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search