Ia kemudian tertunduk dan lagi-lagi tak kuasa menahan tangis.
Di tribun, 40 ribu penonton Vietnam bersorak gembira. Di hadapan mereka, drama paling epik di Piala AFF 2016 baru saja terjadi: bermain dengan 10 orang sejak menit ke-77, Vietnam justru bisa membalikkan ketinggalan 0-1 menjadi unggul 2-1.
Minh Tuan adalah pencetak gol kedua Vietnam. Menerima bola di luar kotak penalti, Minh Tuan meliuk melewati tiga pemain Indonesia dan mengirimkan bola ke pojok gawang Kurnia Meiga.
Gol Minh Tuan membuat Vietnam memperpanjang nyawa. Seandainya skor bertahan 1-1, Vietnam dipastikan tersingkir karena kalah agregat. Tapi Minh Tuan sukses membuat seisi stadion bermimpi lebih lama -- setidaknya sampai Indonesia mencetak gol kedua di laga tersebut lewat penalti Manahati Lestusen.
Emosi Minh Tuan sendiri bukan hanya karena soal hasil di pertandingan. Ia baru saja melewati hari-hari yang sulit setelah kehilangan ayahnya karena sakit kanker.
Di laga pertama di Stadion Pakansari pada Sabtu (3/12), Minh Tuan absen karena masih dalam suasana duka. Dua hari sebelum pertandingan, ayahnya meninggal dunia sehingga pelatih Vietnam, Nguyen Huu Tang, mengizinkannya tetap berada di samping keluarga.
Jelang laga semifinal leg kedua, Minh Tuan pun latihan sembari menahan kesedihan karena baru kehilangan orang yang paling bermakna dalam kariernya.
Melawan Indonesia, Minh Tuan baru dimasukkan di babak kedua dan langsung menjadi motor serangan Vietnam. Pemain bernomor punggung enam itu pun mendapatkan nilai 7,5 dari media seperti Four Four Two untuk penampilannya melawan Indonesia.
Pada akhirnya, Minh Tuan tak bisa membawa The Golden Stars ke babak pamungkas, tapi ia menuntaskan janji pada ayahnya untuk bermain sebaik mungkin.
"Hari ini, saya tak bisa membantu tim mendapatkan kemenangan hari ini untuk merebut tiket ke final, tapi saya juga mewujudkan keinginan saya. Saya telah membuat ayah saya tersenyum dari atas sana," kata Minh Tuan. (vws)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar