Sandiaga hadir mengenakan batik biru bermotif hijau di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017). Acara ini bernama Peluncuran Buku Sandiaga S. Uno 'Kerja Tuntas Kerja Ikhlas One Way Ticket To Success'.
Turut hadir dalam acara tersebut Ustad Solmed, Boy Sadikin, Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Budayawan Taufik Ismail. Ada pula ibunda Sandiaga, Mien Uno serta sang istri, Nur Asia.
Buku itu ditulis Sandiaga selama 8 tahun. Banyak pertimbangan hingga akhirnya Sandiaga menuntaskan buku tersebut.
"Jujur saya memulai menulis buku ini 8 tahun yang lalu dengan tujuan yang lain. Tapi di tengah-tengah jalan, saya seperti memang pribadi saya yang skeptis. Saya itu sangat skeptis terhadap diri sendiri juga," kata Sandiaga saat sambutan.
Peluncuran buku Sandiaga Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom |
Sandiaga mengaku ragu dengan kepantasan dirinya untuk menulis sebuah buku. Hal tersebut terus menjadi pertanyaan dalam dirinya selama 8 tahun penulisan buku.
"Bahwa saya bertanya, apa pantas nggak sih saya nulis buku, apakah nanti ada yang baca, apakah nanti ada yang beli. Saya mempertanyakan waktu itu, dan selama 8 tahun ini proses kontemplasi itu terus berjalan," kisahnya.
Pertimbangan utama dirinya untuk melanjutkan buku tersebut adalah ketakutan akan disebut sebagai orang yang sombong. "Saya takut buku ini menjadi riya, saya takut menjadi ajang bangga-banggakan diri," imbuhnya.
Akhirnya buku tersebut kemudian ditulis dengan mempertimbangkan 3 aspek. Perintah seorang ibu menjadi salah satu di antara pertimbangannya.
"Ada 3 hal yang memberanikan saya untuk menghidupkan dan kembali melanjutkan. Namun 3 ini tidak ada hubungannya dengan 3 angka Pilgub DKI ya," ucap Sandiaga sambil tersenyum.
Buku tersebut dikatakan Sandiaga merupakan kisah hidupnya dari kecil hingga menjadi pengusaha sukses. One way ticket menjadi tema dari buku ini karena Sandiaga ingin menceritakan bawah setiap orang memiliki satu kesempatan di dunia ini. Kesempatan itu dimiliki dengan satu tiket yang tidak akan pernah kembali.
"Kita itu semua memegang one way ticket, saya tidak pernah berpikir apakah saya akan kembali ke profesional setelah saya kembali ke pengusaha," jelasnya.
Satu kesempatan itu dikatakan Sandiaga ada pada diri seseorang. Apa yang seseorang kehendaki akan menjadi kenangan orang lain dan anak cucu di kemudian hari.
"Pertanyaannya dalam one way ticket kita ini, perjalanan apa yang kita mau, orang lain, anak cucu kita akan mengenang kita. Mudah-mudahan buku ini bisa membawa inspirasi," pungkasnya.
(nvl/imk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar