Rabu, 25 Januari 2017

Kisah Anak Pengusaha Bengkel Las Ingin Wujudkan “Magetan The Beauty of Java”

Arief Rahman, ST, MM.

SIAGAINDONESIA.COM Ayahnya menamai Arief Rahman. Terinspirasi dari tokoh pendidikan Prof Dr Arief Rahman yang kala itu sering tampil di televisi. Inspirasi dan doa kedua orang tuanya rupanya menjadi kenyataan. Kini, Arief Rahman selain sebagai dosen luar biasa bidang manajemen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), pemilik dan pemimpin LensaIndonesia Group ini juga penggiat di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Timur.

Arief Rahman lahir di kaki Gunung Lawu, Magetan, 08 Desember 1976.  Ayahnya, Rachmadi, pengusaha bengkel las di Jalan Timor Magetan dan Warsiati, pedagang pakaian jadi di Pasar Baru, selalu berusaha mendidik sang anak menjadi orang yang penuh kasih dan manfaat bagi sesama.

Sejak di bangku kelas satu di SDN II Magetan, Arief Rahman tiap hari berjalan kaki pergi pulang dengan jarak lumayan jauh, 2 km. Meski begitu, di sekolah dasar ini, Arief dikenal sebagai siswa cerdas. Ia tak pernah absen mendapat rangking 1 di kelas.

Bersama guru SMAN 1 Magetan, Bapak Sueb Syafii (tengah).

Bersama guru SMAN 1 Magetan, Bapak Sueb Syafii (tengah).

Bukan hanya berprestasi di akademis, di bidang non akademis pun ia termasuk anak berbakat. Sejak kecil, ayahnya memang keras dan disiplin dalam melatih dan memberi dorongan semangat. Pun sang Ibu, selalu mendukung dengan penuh kasih sayang. Hasilnya, dari kelas III SD ia mampu menjuarai Kejuaraan Tenis Meja se-Kabupaten Magetan.

Maklum, ayahnya tidak pernah lelah mengajari Arief berlatih memukul bola pingpong. Setiap pagi sebelum subuh, ia selalu dibangunkan untuk berlatih. Wajar jika dengan keuletan berlatih penuh kegigihan tersebut, ia terus menyandang gelar juara kabupaten hingga SMA.

Bakat kepemimpinan Arief terlihat sejak SD. Ia selalu dipilih menjadi Ketua Kelas. Dari hari ke hari jiwa kepemimpinannya terus terasah.

Lulus dari SD, Arief Rahman kembali mengukir prestasi. Kelas I hingga kelas III, ia selalu menyabet juara umum se-SMP 1 Magetan. Kelas II, ia terpilih dalam seleksi Pelajar Teladan tingkat Kabupaten Magetan dan mewakili kota kecil yang sejuk itu ke provinsi Jawa Timur.

Di SMP, Arief termasuk anak yang aktif dalam beragam kegiatan, mulai pramuka, olah raga tenis meja dan basket, menjadi pengurus OSIS dan mendirikan grup band bersama sahabat seangkatannya. Grup band bernama Dhoctrin'e itu cukup tersohor kala itu di eks-Karesidenan Madiun. Arief menggawangi grup band ini sebagai gitaris.

Berlanjut di SMA Negeri 1 Magetan. Apa yang dicapai Arief sejak SD dan SMP terus berlanjut. Ia berhasil meraih juara umum tingkat sekolah, mengikuti olimpiade Matematika dan menjadi wakil sekolah di tim Cerdas Cermat antar SMA di TVRI Surabaya. Pun pada Ujian Akhir Nasional ia mendapat penghargaan atas prestasinya meraih nilai 10,00 untuk mata uji Bahasa Inggris.

Diapit para Dyah, Duta Wisata Kabupaten Magetan.

Diapit para Dyah, Duta Wisata Kabupaten Magetan.

Tak hanya di bidang akademis, semasa SMA, Arief bahkan menjadi kapten tim basket SMASA Magetan, memimpin redaksi majalah sekolah Mahardhika dan terpilih sebagai Ketua OSIS.

Tidak heran bila saat SMA ia kembali meraih gelar Pelajar Teladan se-Kabupaten Magetan. Di mata guru-gurunya, ia dikenal sebagai siswa yang pintar dan cerdas, meskipun menurut ayah dan ibunya, Arief jarang terlihat belajar.  Bidang akademis, seni, olah raga dan organisasi tampaknya tidak lepas dari sosok Arief Rahman.

Pada tahun 1995, Arief lolos UMPTN dan diterima sebagai mahasiswa Teknik Kelautan (Offshore Engineering), Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hari-harinya selain menimba ilmu, juga diisi dengan bermain basket, sepak bola dan ngeband bersama kawan sejurusan.

Alumni Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Tingkat Menengah ITS tahun 1996 ini, semakin menemukan gairahnya saat menjadi aktivis organisasi. Ia tercatat pernah menjadi Ketua Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS, Senator Senat Mahasiswa FTK ITS, Menteri Kebijakan Strategis BEM ITS dan Senator di Senat Mahasiswa ITS (SMITS).

Selain kesibukan di intra kampus, ia juga menekuni organisasi ekstra kampus. Mulai tahun 1996, Arief bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Sekum Komisariat Perkapalan dan Wasekum Koordinator Komisariat Sepuluh Nopember. Ia juga pernah menjadi Ketua Jaringan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Surabaya (JAMPS) saat Reformasi 1998 bergulir dan aktif di Forum Mahasiswa Indonesia. Bahkan, kuliahnya sempat molor dikarenakan aktifitas berdemonstrasi di Surabaya dan Jakarta sepanjang 1997 hingga pendudukan Gedung DPR/MPR RI saat Soeharto lengser, 21 Mei 1998.

Semasa kuliah, Arief sudah memulai karir sebagai jurnalis di grup koran harian Memorandum Surabaya tahun 1999. Setahun kemudian mendirikan dan memimpin redaksi Tabloid Sapujagat bersama tokoh Petisi 50 Jalil Latuconsina dan teman-teman aktivis '98 dari ITS dan Unair.

Pasca reformasi, Arief Rahman menjadi Sekretaris Masika ICMI Jawa Timur saat ICMI Jatim dipimpin mantan Mendiknas M Nuh. Hingga kini Arief Rahman terus aktif di ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia) Jawa Timur.

Pada tahun 2011, Arief mendirikan PT Lensa Indonesia Global Media yang menelurkan media online Lensaindonesia.com, LensaIndonesia News Network, majalah dan koran Lensa Indonesia, serta situs pencari kerja GoodJobs.co.id. Arief Rahman menjadi Presiden Direktur sekaligus CEO LensaIndonesia Group.

Belakangan ia juga tercatat sebagai pengurus Bidang Organisasi Pengprov PSSI Jawa Timur dan Wakil Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur.

Bersama mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal.

Bersama mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal.

Sebagai penggiat pariwisata dan anggota Dewan Penentu Kebijakan di Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Timur, Arief merasa kecintaannya pada pariwista Jawa Timur sangat mendalam, terutama kecintaan pada kampung halamannya, Magetan. Pasalnya, sejak masih sekolah di TK Chandra Kirana, ia sudah sering bersentuhan dengan wisata. Usai sekolah, hampir tiap hari ayahnya mengajaknya berwisata ke Telaga Sarangan dengan mobil tua Jeep 1944. Sesekali ia juga berlibur ke Pacitan, tempat ayahnya menghabiskan masa muda dan Telaga Ngebel di Ponorogo. Tak heran bila kini Arief Rahman bertekad memajukan Magetan dan ingin mewujudkan "Magetan the beauty of Java" sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Saat ini Arief Rahman tengah menyelesaikan studi S3 di Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Airlangga (Unair). Setelah sebelumnya memperoleh gelar master bidang manajemen strategi di Magister Manajemen Unair.

Arief Rahman memiliki dua putra, Shah Athar Rahman (13 tahun) dan Affan Haidar Rahman (8 tahun). Keduanya merupakan buah hati dari pernikahannya dengan Ikke Hapsari Yulianita, SSi, teman sebayanya di SMA Negeri 1 Magetan. Alumni Jurusan Kimia FMIPA Unair Surabaya itu hingga kini berkomitmen mendedikasikan sepenuh waktunya untuk anak-anak dan suaminya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search