
Merdeka.com - Sepenggal perjalanan seorang aktivis tahun 1998, Wiji Thukul akan dikupas ke khalayak ramai melalui film layar lebar. 'Istirahatlah kata kata' menjadi judul film yang dibubuhkan oleh sutradara Yosep Anggi Noen terhadap aktivis yang terkenal dengan puisi kritisnya itu.
Pergi.com bagi-bagi voucher tiket pesawat Rp 100,000"'Istirahatlah kata kata' merupakan film yang telah memotret sisi paling elementer dari seorang manusia saat kehilangan hak-hak azazinya demi membuka ruang demokrasi," ujar Yosep saat melakukan jumpa pers, di Jakarta, Minggu (8/1).
Dalam jumpa pers tersebut, Yosep menayangkan sedikit cuplikan film tersebut. Dalam cuplikan tersebut sedikit menggambarkan bagaimana kehidupan sehari-hari Thukul.
Film tersebut menggambarkan Thukul tidak bisa bertemu keluarga selama berbulan-bulan dan terus diburu oleh aparat di rezim Orde Baru.
"Kebebasan berekspresi dikekang hingga harus menempuh perjalanan berbahaya, sunyi, dan penuh ketegangan dan penderitaan, di sini akan digambarkan," terang Yosep.
Rencananya film 'Istirahatlah Kata Kata' akan ditayangkan secara serentak di delapan kota pada 19 Januari nanti. Lebih dari itu, pihak keluarga Thukul juga akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk menonton film yang meraih sejumlah penghargaan seperti mendapat Golden Hanoman Award pada Jogja-NETPAC Asian Film Festival Yogyakarta.
Undangan terhadap Jokowi mengingat sang kepala negara juga membaca hasil karya puisi Thukul, yakni 'Peringatan'. Selain itu, Jokowi bertekad menuntaskan segala permasalahan pelanggaran HAM yang pernah terjadi di masa lalu.
Pada jumpa pers kali ini hadir anak sulung Thukul, Fitri Nganthi Wani. Thukul merupakan seorang aktivis yang hilang secara misterius.
[did]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar