Seorang wanita di California memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan menciptakan sebuah tas khusus bagi para wanita pemuja kenikmatan kanabis, AnnaBis.
Melansir Quartz, wanita 61 tahun bernama Jeanine Moss awalnya adalah pekerja bidang periklanan di New York. Namun, semasa bekerja, ia melihat wanita penikmat kanabis harus mengalami diskriminasi dalam mencari psikotropika tersebut."Entah mereka yang berada di negara pelarang ganja, atau di negara yang mengizinkan ganja, wanita harus lebih hati-hati dibanding pria karena stigma ganja seolah diciptakan bukan untuk perempuan," kata Moss.
Meski bukan penikmat ganja, ia memiliki banyak kenalan yang mencari dedaunan tersebut.
Ia pun banyak mendengar kisah mengerikan wanita yang susah payah menyembunyikan ganja dan menghalangi orang lain tahu karena aroma mariyuana yang semerbak.
Beberapa tahun lalu, ia melihat ganja mulai dilegalkan di beberapa negara. Namun, masih sedikit negara pelegal ganja yang 'memanjakan' wanita pencari kanabis.
AnnaBis dirancang dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil untuk kosmetik seperti clutch hingga berbentuk dompet dan tas selempang. Ia menjual mulai dari U$70 atau Rp930 ribu hingga U$250 atau Rp3,3 juta.
Selain memiliki desain seperti tas wanita pada umumnya, tas yang diproduksi di China tersebut diyakini mampu mencegah aroma ganja merebak dan menarik perhatian orang lain.
![]() |
"Pelanggan saya bukan mereka yang gemar pesta atau aktivitas seperti itu. Mereka ibu yang mengonsumsi ganja karena menderita kecemasan atau membawa barang itu untuk anak mereka yang epilepsi," kata Moss.
"Dan juga pelanggan saya datang dari kalangan profesional seperti pengacara dan dokter yang khawatir kehilangan izin mereka bila ketahuan mengonsumsi ganja,"
Moss mengakui bisnisnya semakin tumbuh sejak dirilis pada 2015 lalu. Dia juga yakin bahwa bisnis yang berkaitan dengan ganja akan semakin tumbuh mengingat tren ini terus berkembang di masyarakat.
"Saya sudah berada di lingkungan seperti ini sejak dekade 60-an. Percayalah, wanita selalu mengonsumsi ganja, sama seperti pria," kata Moss.
"Kami, para wanita, hanya tidak dapat menunjukkan itu kepada publik. Kami mengirim para pria untuk keluar membeli barang tersebut. Kami tidak pergi ke bandar untuk beli ganja. Kebiasaan lama itu sulit untuk mati."
"Lagi pula, tas ini bukan hanya untuk ganja. Wanita adalah multi-tasker. Kami selalu mengerjakan banyak hal dan membawa banyak barang dalam satu benda." (chs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar