Menurut buku 'The Trumps', karya Gwenda Blair yang terbit tahun 2001, area rumah pertama yang ditinggali Friedrich Trump kini menjadi kawasan Chinatown.
Friedrich Trump awalnya bekerja sebagai tukang cukur rambut selama enam tahun.
Pada 1891, ia pindah ke Seattle di negara bagian Washington. Dengan uang tabungannya yang beberapa ratus dolar, ia membeli Poodle Dog, yang kemudian ia ubah menjadi Dairy Restaurant.
Beralamat di 208 Washington Street, restoran itu terletak di pusat kawasan lampu merah di Seattle, yang dipenuhi bar, kasino, dan rumah pelacuran.
Restorannya konon juga menyewakan kamar untuk kencan singkat.
Trump tinggal di Seattle hingga awal 1893. Pada 14 Fabruari 1894, ia menjual Dairy Restaurant dan pindah ke kota tambang di Monte Cristo, Washington -- yang diharapkan menghasilkan emas dan perak. Orang-orang yang datang ke sana berharap jadi kaya.
Sebelum meninggalkan Seattle, Trump membeli tanah seluas 16 hektar di Pine Lake Plateau.
Di Monte Cristo, ia menemukan sebidang tanah di dekat stasiun kereta api. Friedrich Trump ingin membangun hotel di atasnya.
Karena tak punya uang US$ 1.000 untuk membelinya, ia mengajukan klaim tambang -- yang memberinya hak menambang tanpa harus membayarnya -- meski tanah itu sudah diklaim pihak lain sebelumnya.
Trump tak pernah mencoba menambang di tanah itu, dan meski dilarang membangun, ia membeli kayu untuk mendirikan kamar-kamar sewaan dan tempat minum bagi para pekerja tambang. Ia menjalankan usahanya itu seperti Dairy Restaurant.
Gwenda Blair menjuluki Friedrich Trump sebagai 'mining the miners' -- yang menambang uang dari para penambang emas.
Namun, kejayaan Monte Cristo meredup. Ternyata tak banyak emas dan perak di sana. Trump menjual sebagian besar hartanya beberapa minggu kemudian dan pindah kembali ke Seattle. Trump juga mendanai dua penambang di Yukon, Kanada.
Di Seattle, Trump membuka restoran baru di 207 Cherry Street. Bisnisnya berjalan sangat baik hingga ia bisa melunasi hipotek dalam empat minggu.
Ia kemudian mengembangkan bisnis restoran dan hotel -- termasuk Arctic Restaurant and Hotel -- sebelum akhirnya pulang ke Kallstadt sebagai orang kaya.

Namun, segera setelah ia kembali, otoritas Bavaria menetapkan bahwa Friedrich Trump melanggar hukum dengan bermigrasi ke AS. Ia dianggap menghindari wajib militer.
Pada 24 Desember 1904 Departemen Dalam Negeri mengumumkan penyelidikan yang berbuntut pengusiran Trump dari negara itu. Ia mengajukan petisi, namun gagal.

Trump dan keluarganya kembali ke New York pada 30 Juni 1905. Anak mereka Fred lahir pada 11 Oktober 1905, di Bronx, New York.
Keluarga itu tinggal di 539 177 Street East . Pada tahun 1907, anak kedua mereka, John lahir. Tahun itu juga mereka pindah ke Woodhaven, Queens.
Meskipun tinggal di Queens, Trump membuka layanan cukur rambut di 60 Wall Street di Manhattan.
Pada tahun 1908, Trump membeli real estate di Jamaica Avenue in Woodhaven. Dua tahun kemudian, ia memindahkan keluarganya ke sebuah rumah yang dibangun di atas tanah -- bukan flat atau apartemen.
Dia juga bekerja sebagai manajerdi Medallion Hotel di 6th Avenue dan 23rd Street.
Trump berniat untuk terus membeli lebih banyak tanah, tapi selama Perang Dunia I, ia menyembunyikan kekayaannya di tengah sentimen anti-Jerman yang tumbuh kala itu.
Satu hari di bulan Mei 1918, Trump tiba-tiba merasa kesakitan. Keesokan harinya, pada Memorial Day (27 Mei), ia dinyatakan meninggal dunia.
Apa yang kali pertama didiagnosis sebagai pneumonia ternyata menjadi salah satu kasus awal pandemi flu 1918, yang menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Friedrich Trump meninggal dalam usia 49 tahun.
Pada saat kematiannya, ia mewariskan rumah dua tingkat dengan 7 kamar di
Queens; 5 bidang tanah; tabungan US$ 4.000, saham senilai US $3.600; dan 14
hipotik.

Kekayaan totalnya mencapai US$ 31.359 atau setara US$ 499.900 saat ini.
Elizabeth dan Fred melanjutkan proyek real estatenya di bawah bendera Elizabeth Trump & Son. Friedrich Trump meletakkan sebuah fondasi bagi sebuah dinasti keluarga Trump yang bergelimang harta.
Cucunya, Donald Trump kini bahkan menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat. Miliarder nyentrik itu baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang imigran dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar