Sabtu, 18 Februari 2017

Kisah di Balik Masjid Jami' Sengkang Wajo, Cikal Bakal Lahirnya Ulama Besar di Sulsel

Laporan Wartawan TribunWajo.com, St Hamdana Rahman

TRIBUNWAJO.COM, TEMPE - Masjid Jami Sengkang, yang terletak di Jl K H Muh As'ad, Kelurahan Padduppa, Kecamatan Tempe, Kota Sengkang, Wajo, merupakan cikal bakal lahirnya ulama besar Sulsel.

Informasi dihimpun TribunWajo.com, tahun 1930, mesjid tersebut dibesarkan oleh KH Muh As'ad.

Dia mengadakan pengajian dalam bentuk khalaqah, santri duduk bersilah mengelilingi guru.

Ulama besar Sulsel seperti AGH Abd Rahman Ambo Dalle (pendiri DDI), KH Yunus Martan, KH Daud Ismail, KH Muh Abduh Pabbaja, hingga mantan Wakil Menteri Agama Prof Dr KH A Nasaruddin Umar, MA pernah mengenyam pendidikan di Masjid Jami Sengkang dan diajar oleh KH Muh As'ad.

Hal tersebut dikisahkan oleh Ketua Bidang Pengembangan Organisasi monitoring dan evaluasi organisasi As'adiyah Sengkang, KH A Syahrulyali kepada TribunWajo.com, Sabtu (18/02/17).

Melihat semakin banyak santri, tawaran bantuan dana datang dari pemerintah tertinggi yang dipimpin Andi Oddangpero Dato Larompong.

Bantuan itupun digunakan untuk mendirikan madrasah dalam kompleks masjid.

"Mesjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Pernah juga diadakan pembangunan ulang karena dilalap api hingga bangunannya rata dengan tanah, tahun 1970 silam," kata Syahruliyali yang ditemui di rumahnya, di Jl Lontar, Kota Sengkang.

Madrasah yang dibangun di kompleks masjid Jami tersebut awalnya bernama Madrasah Al 'Arabiyah Al Islamiyah.

Barulah pada saat meninggalnya KH Muh As'ad tahun 1952, para muridnya inisiatif mengubah nama madrasah Al 'Arabiyah Al Islamiyah menjadi As'adiyah untuk mengenang jasa-jasanya setahun kemudian.

Hingga berdirilah organisasi As'adiyah tahun 1966 dan dinyatakan sebagai organisasi yang mengasuh Pondok pesantren dan madrasah.

Saat ini Madrasah As'adiyah yang berada di kompleks mesjid jami dibagi menjadi dua madrasah, yaitu Madrasah As'adiyah 1 dan 2 putri.

"Selain sekolah madrasah, Masjid Jami juga mengasuh kurang lebih 200 penghafal Alquran," ujar pensiunan Kementrian Agama Sulsel tersebut.

Alumni Madrasah As'adiyah tidak hanya tersebar di Wajo tapi di berbagai daerah di Indonesia hingga manca negara.(*)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search