Dr Kylie Ireland menghabiskan 18 bulan menjadi relawan di Laos. Ini adalah kesempatan untuk menggunakan keterampilan ilmiahnya untuk meningkatkan ketahanan pangan di negara itu, dan membimbing para patolog tanaman perempuan muda.
Ketertarikannya akan penemuan dan dunia di sekelilingnya yang pertama kali membuat ahli patologi tanaman, Dr Kylie Ireland, menapakkan karir di bidang sains.
"Di SMA, mampu mengumpulkan tanaman dan berujar seperti \'Oh, oh, lihat bagaimana struktur ini terjadi. Ini adalah bagaimana mereka mereproduksi dan sejenisnya'," kata Dr Ireland.
Kini, Dr Ireland mempelajari penyakit tanaman untuk sebuah kehidupan, sebagai seorang ilmuwan pasca doktoral di lembaga penelitian CSIRO di Canberra.
"Masih ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Itu menyenangkan," akunya.
Sebagai seorang sarjana yang belajar ilmu ekologi, Dr Ireland juga meraih gelar sarjana seni dalam bidang ilmu politik dan bahasa Spanyol.
"Jika Anda berpikir dalam bahasa lain, kadang-kadang itu mengubah cara Anda mendekati suatu hal. Ini pemikiran yang sama dalam disiplin berbeda," jelas Dr Ireland.
Pengalaman pendidikan yang beragam itu telah membantunya menjadi lebih sadar akan implikasi yang lebih luas dari ilmu yang ia praktekkan.
"Sebanyak mungkin Anda mempelajari ilmu, banyak masalah berada di luar masalah ilmiah yang sebenarnya," kata Dr Ireland.
Ia lantas menjelaskan, "Saya suka jika sains menjauh dari sesuatu dan menjadi seperti \'Oke kami menguji hipotesis\' tapi kemudian kekuatan yang sesungguhnya adalah \'Oke, bagaimana kita meyakinkan manusia akan semua ini, apa tindakan yang terbaik?\'."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar