Merdeka.com, Jawa Tengah - Supini, wanita berusia senja yang diduga disuruh mengemis oleh seseorang tersebut ternyata pernah tinggal di Panti Rehabilitasi Sosial (Resos) Among Jiwo Semarang. Sebelumnya, nenek Supini ramai dibicarakan di media sosial karena diduga disuruh mengemis seseorang bernama Suwarno yang mengaku sebagai cucunya di daerah lampu lalu lintas Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, nenek tersebut tidak lagi tinggal di Resos Among Jiwo karena tidak betah tinggal di sana. "Ternyata nenek tersebut sebelumnya sudah pernah kami beri tempat di Resos Among Jiwo Semarang tetapi yang bersangkutan tidak ingin disana," ungkap Hendi saat dimintai konfirmasi, Senin (6/3).
Setelah diamankan oleh kepolisian dari Polrestabes Semarang, saat ini nenek tersebut selanjutnya akan diproses oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang. Sementara untuk Suwarno, Hendi meminta pihak kepolisian untuk memprosesnya.
"Sedangkan lelaki yang katanya cucunya adalah bukan cucunya. Sementara ini kami meminta Polrestabes untuk melakukan pemeriksaan karena melakukan eksploitasi. Untuk yang pria diproses polres, yang neneknya diproses Dinsos," paparnya.
Selain mengamankan Suwarno, polisi juga mengamankan barang bukti uang hasil dari mengemis sebanyak Rp 600.000.
Berdasarkan keterangan Suwarno, setiap harinya ia mengaku berprofesi sebagai seorang kernet bus. Dari uang yang dikumpulkan dari hasil mengemis nenek tersebut, ia mengaku dalam sehari mendapat bagian sebanyak Rp 40.000. Uang tersebut olehnya digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya diantara untuk membayar kos, pulsa, makan dan rokok.
Setiap harinya, ujar Suwarno, nenek tersebut tidur di Pasar Yaik dan mengemis di jalan Daerah Rumah Sakit Dr Kariadi dan berangkat menggunakan angkutan kota.
"Kalau malam tidurnya di Pasar Yaik, pagi berangkat naik angkot langganan jurusan Sampangan," ujar Suwarno.
Ia sendiri mengaku tidak pernah memaksa nenek tersebut untuk mengemis di jalanan. Bahkan selama ini ia mengaku telah merawat nenek tersebut. "Ndak pernah memaksa untuk mengemis, uangnya dititipkan kepada saya," katanya.
Seperti diketahui, sebuah video yang diduga diposting oleh seorang netizen di Semarang menjadi viral. Video itu memperlihatkan perempuan lanjut usia sedang duduk di pinggir jalan, dekat perempatan RSUP dr Kariadi Semarang.
Wanita tersebut diduga dipaksa mengemis. Setiap pukul 12.00, nenek akan menyetorkan uang hasil pemberian pengguna jalan pada pria tersebut. Hal tersebut kemudian direspon oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Jam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar