Jakarta - Keputusan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 membuat istri mereka ikut 'kena getahnya'. Istri Anies, Fery Farhati Ganis dan istri Sandiaga, Nur Asia, tidak jarang turun ke lapangan, menjadi 'juru kampanye' dadakan.
Fery dan Nur mau tak mau ikut aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan kampanye. Mulai dari aktif di pengajian, majelis taklim, kegiatan sosial, bahkan juga aktif mengusulkan materi kampanye untuk suami masing-masing. Terutama, menyangkut urusan perempuan atau masalah sehari-hari yang dihadapi kaum ibu rumah tangga, misalnya kenaikan harga dan pendidikan anak.
Meski demikian, Fery dan Nur memiliki gaya pendekatan yang berbeda selama kampanye. Fery yang mengambil magister di Northern Illinois University bidang parenting education, memilih pendekatan dengan cara persuasif terkait ilmu dan keahlian yang dimilikinya.
"Karena bidang saya parenting, maka saya menyelipkan pengarahan kepada warga mengenai parenting, kemudian dikaitkan dengan program-program Mas Anies. Terutama berkaitan dengan ibu rumah tangga, saya juga mensosialisasikan pendidikan usia dini," ujar Fery yang mendapat gelar sarjananya di Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.
Sementara itu, Nur yang merupakan orang asli betawi lebih senang menghadiri beberapa majelis taklim. Dengan cara ini, Nur bisa mengakrabkan diri dengan warga Jakarta serta mendengarkan aspirasi mereka.
"Di majelis taklim, saya memberikan pengarahan kepada ibu-ibu, bagaimana memilih pemimpin yang baik, bijaksana, dan amanah," ucap Nur yang merupakan lulusan Stillwater Oklahoma University, Amerika Serikat.
Dukungan penuh dari para istri ini tentunya menjadi kekuatan tersendiri untuk Anies-Sandi yang masuk dalam putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, para istri juga memiliki peranan dalam penyusunan program-program kampanye Anies-Sandi. Nur yang memiliki karakter ceplas ceplos mengaku kerap mengkritisi program-program suaminya.
"Saya bilang, coba deh programnya ditambah. Kamu (Sandiaga Uno) harus memperhatikan apa yang warga Jakarta butuhkan. Saya juga memberi masukan-masukan untuk program-program yang berkaitan dengan perempuan," ucap Nur yang menikah dengan Sandiaga pada 28 Juli 1996.
"Kita ini ibu rumah tangga, jadi masukan (untuk program kampanye) lebih ke suara hati ibu-ibu, misal harga kebutuhan pokok dan pendidikan anak. Kemudian, bagaimana membuat program yang fokusnya perempuan," timpal Fery.
Meski demikian, Fery tidak sesering Nur memberi masukan-masukan untuk program kampanye suaminya. Fery mengatakan dirinya lebih suka membicarakan anak-anak saat sang suami tiba di rumah.
"Kasian, seharian sibuk Pilkada. Sampai rumah, ditanyain Pilkada lagi. Kalau dia ingin cerita (mengenai Pilkada), kita ngobrol. Kalau saya, lebih banyak bercerita tentang anak-anak, apalagi anak saya ada yang mau masuk SMP," lanjut Fery yang dikaruniai empat anak dari pernikahannya dengan Anies.
Family Time
Sebelum kampanye Pilkada DKI Jakarta dimulai, Fery memberikan pengertian kepada anak-anaknya bahwa sang ayah akan sibuk selama lima bulan. Sebagai seorang ibu yang tidak bisa jauh lama-lama dari anak-anak, Fery pun membatasi kegiatan kampanyenya hingga sore hari.
"Anak-anak sudah dikasih tahu ayahnya akan sibuk lima bulan ke depan, itu saat putaran pertama, ternyata masuk putaran kedua, nambah dua bulan lagi," ucap Fery yang disambut tawa Nur.
Memang, diakui Fery perubahan yang paling dirasakan dari sang suami adalah waktunya untuk keluarga. Fery bercerita setelah Anies tidak menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, waktunya bersama keluarga lebih banyak. Anak-anak pun menikmati waktu-waktu diantar ayahnya ke sekolah.
"Setelah selesai dari kabinet, anak-anak menikmati diantar Ayahnya ke sekolah. Saat Mas Anies maju (Pilkada DKI Jakarta), anak-anak bilang 'yaahh mulai lagi deh'," ujar Fery sambil tersenyum.
Sementara itu, Nur mengatakan anak-anaknya tidak masalah ayahnya sibuk berkampanye. Sebab, Sandiaga merupakan sosok yang sangat dekat dengan keluarganya. Meski sibuk, Sandiaga selalu bisa menyisakan waktu untuk anak-anak
"Bapaknya dengan anak-anak dekat sekali. Mereka terbiasa berdiskusi," ucap Nur yang memiliki tiga anak dari Sandiaga.
Isu Perselingkuhan
Bagi Fery, isu perselingkuhan Anies dengan seorang wanita yang beredar di media sosial belakangan ini hanya untuk mendiskreditkan suaminya. Fery pun menanggapi isu tersebut dengan sikap tenang.
"Saya mengenal Mas Anies udah 21 tahun, Insya Allah, apapun angin yang kita hadapi, kita masih bisa bertahan dan berpegangan tangan, dan menghadapinya dengan tenang," ucapnya dengan yakin.
Sama dengan Fery, Nur menanggapi isu perselingkuhan suaminya dengan tenang dan santai.
"Saya ketawa saja, lumrah perempuan mengagumi suami kita karena penampilan maupun kepintarannya. Selama suami kita yang tidak tergila-gila, biarkanlah," sahut Nur.
Pesan untuk Suami
Diam-diam, Fery dan Nur memiliki pesan untuk sang suami jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta nanti. Fery berpesan kepada Anies untuk tetap rendah hati. Sementara, Nur berpesan kepada Sandiaga untuk menomorsatukan keluarga. Keduanya pun mengatakan siap dengan apapun hasil Pilkada nanti, kalah atau menang tidak masalah bagi mereka.
"Pesan terpenting, jaga nama baik keluarga karena itulah yang dibawa oleh anak-anak nantinya. Tetap rendah hati, dan menjadi seperti Anies yang kita tahu," ungkap Fery.
Sedangkan Nur berpesan ke Sandiaga, "Kamu harus ingat janji-janji kampanye. Dan, kamu harus tetap sama dari yang dulu sampai sekarang, anak-anak jangan dilupakan karena keluarga itu nomor satu."
Simak dialog selengkapnya:
Female Zone: Istri Anies-Sandi, Kalah Menang Tetap Happy #1
Female Zone: Istri Anies-Sandi, Kalah Menang Tetap Happy #2
Female Zone: Istri Anies-Sandi, Kalah Menang Tetap Happy #3
Female Zone: Istri Anies-Sandi, Kalah Menang Tetap Happy #4
Female Zone: Istri Anies-Sandi, Kalah Menang Tetap Happy #5
Azzahra Khairunnisa/SM
BeritaSatu TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar